Jayapura (Antara Bali) - Penelitian dari Balai Arkeologi (Balar) Jayapura di Distrik Kelila, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua, belum lama ini berhasil menemukan fosil nautilus di Sungai Khilbakame dan Sungai Khilnarkime.

"Dari penelitian Balar Jayapura Nautilus, termasuk kelas Chephalopoda, filum moluska dan hewan ini hidup di laut," kata staf ahli penelitian dari Balar Jayapura Hari Suroto kepada Antara di Jayapura, Papua, Senin.

Hewan ini, menurut Hari, berbadan lunak dan tidak mempunyai cangkang tebal. Mantelnya menyelimuti sekeliling tubuh, membentuk kerah yang longgar pada bagian leher. 

"Sebuah sifon yang menyedot air lewat insang terletak di bawah mantel dan digunakan untuk mengeluarkan semprotan air untuk mendorong hewan ini bergerak cepat," katanya.

Lebih lanjut almunus Universitas Udayana Bali itu kemukakan, Distrik Kelila, Kabupaten Maberamo Tengah terletak 1.000 meter di atas permukaan laut. 

"Dan dengan ditemukannya fosil nautilus ini maka dapat digambarkan bahwa wilayah Kelila pada zaman Miocene Tengah merupakan laut," katanya tanpa merinci berapa jumlah fosil nautilus yang ditemukan oleh pihaknya.

Apa lagi sejarah mencatat bahwa sekitar 15 juta tahun yang lalu, Pegunungan tengah Papua terbentuk akibat tabrakan lempeng Pasifik yang bergerak ke arah selatan dan lempeng Australia ke arah utara. 

"Ini merupakan catatan sejarah yang Balar Jayapura temukan. Dan kami menduga masih banyak fosil-fosil prasejarah dan bersejarah yang ada di Pegunungan Tengah Papua," kata pria jangkung itu.

Wilayah Mamberamo Tengah merupakan kabupaten pemekaran yang dibentuk pada 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 oleh Mendagri Murdiyanto bersama-sama dengan pembentukan lima kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya kabupaten yang di pimpin oleh Bupati Ricky Ham Pagwakl itu dilakukan pada 21 Juni 2008 oleh Mendagri Mardiyanto. (WDY)

Pewarta: Oleh Alfian Rumagit

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014