Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendorong sumber daya yang ada di daerah untuk terus berbenah dalam menyambut kunjungan wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (meeting, incentive, convention, and exhibition/MICE).
"Peluang wisata MICE tersebut terbuka bagi seluruh daerah di Indonesia, sebab masing-masing daerah memiliki potensi wisata yang unik," kata Kepala Badan Pengembangan Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Gde Pitana di sela-sela "Lokakarya Kurikulum Pariwisata" di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Ia mengatakan memang selama ini yang terkenal untuk kunjungan wisata MICE ada di daerah Bali, Jakarta dan Bandung.
Namun daerah lain, kata dia, peluang tersebut bisa diraih jika daerah bersangkutan memiliki semangat untuk mendatangkan wisata MICE.
Pitana lebih lanjut mengatakan wisatawan MICE itu diselenggarakan pada musim turun kunjungan (low session), sehingga dengan demikian hotel-hotel tetap eksis dan karyawan pun tidak merasa khawatir dengan penghasilannya.
"Kami mendorong pemerintah daerah untuk membangun fasilitas memadai untuk kunjungan MICE. Wisatawan yang datang tidak saja yang melakukan pertemuan atau konferensi, akan tetapi semua keluarganya pasti ikut menjadi turis," ucapnya.
Ia mengatakan peluang kunjungan MICE terbuka bagi semua daerah di Tanah Air, hal tersebut tergantung daerah bersangkutan menyediakan fasilitas tersebut.
"Kami rasa semua daerah sudah melakukan kunjungan wisatawan, terbukti semua daerah melakukan promosinya lewat daerah-daerah potensial, seperti Jakarta dan Bali," kata mantan Kadis Parda Bali itu.
Pitana mengatakan memang Bali sebagai gerbang kunjungan wisatawan, karena itu Pulau Dewata juga dijadikan ajang untuk mempromosikan daerahnya.
"Terbukti dengan promosi lewat Bali, daerah bersangkutan sudah semakin banyak dikunjungi wisatawan asing. Karena wisatawan asing masih banyak ingin mengunjungi objek wisata selain Bali," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Peluang wisata MICE tersebut terbuka bagi seluruh daerah di Indonesia, sebab masing-masing daerah memiliki potensi wisata yang unik," kata Kepala Badan Pengembangan Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Gde Pitana di sela-sela "Lokakarya Kurikulum Pariwisata" di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Ia mengatakan memang selama ini yang terkenal untuk kunjungan wisata MICE ada di daerah Bali, Jakarta dan Bandung.
Namun daerah lain, kata dia, peluang tersebut bisa diraih jika daerah bersangkutan memiliki semangat untuk mendatangkan wisata MICE.
Pitana lebih lanjut mengatakan wisatawan MICE itu diselenggarakan pada musim turun kunjungan (low session), sehingga dengan demikian hotel-hotel tetap eksis dan karyawan pun tidak merasa khawatir dengan penghasilannya.
"Kami mendorong pemerintah daerah untuk membangun fasilitas memadai untuk kunjungan MICE. Wisatawan yang datang tidak saja yang melakukan pertemuan atau konferensi, akan tetapi semua keluarganya pasti ikut menjadi turis," ucapnya.
Ia mengatakan peluang kunjungan MICE terbuka bagi semua daerah di Tanah Air, hal tersebut tergantung daerah bersangkutan menyediakan fasilitas tersebut.
"Kami rasa semua daerah sudah melakukan kunjungan wisatawan, terbukti semua daerah melakukan promosinya lewat daerah-daerah potensial, seperti Jakarta dan Bali," kata mantan Kadis Parda Bali itu.
Pitana mengatakan memang Bali sebagai gerbang kunjungan wisatawan, karena itu Pulau Dewata juga dijadikan ajang untuk mempromosikan daerahnya.
"Terbukti dengan promosi lewat Bali, daerah bersangkutan sudah semakin banyak dikunjungi wisatawan asing. Karena wisatawan asing masih banyak ingin mengunjungi objek wisata selain Bali," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014