Denpasar (Antara Bali) - Pengelola Bandara Ngurah Rai, Bali, diharapkan menjadi pelopor bagi bandara di seluruh Indonesia untuk mensosialisasikan agar calon penumpang maupun penumpang pesawat udara tidak mengkonsumsi minuman beralkokol yang bisa menyebabkan mabuk.
"Hal itu dapat dilakukan dengan memasang poster yang berisi imbauan kepada calon penumpang yang akan berangkat ke berbagai tujuan," kata seorang Pengamat Pariwisata Bali, Ida Bagus Surakusuma di Denpasar, Sabtu.
Ia yang juga Direktur PT Pacific World Nusantara memunculkan gagasan itu pascainsiden seorang penumpang mabuk yang menggedor kokpit pesawat Virgin Australia yang tengah dalam penerbangan rute Brisbane Australia-Denpasar, Bali.
Poster yang dirancang dengan disain yang sedemikian rupa, unik dan menarik berisi imbauan agar calon penumpang tidak mabuk untuk keselamatan bersama.
"Pengalaman adalah guru yang sangat berharga, jika disain poster itu bagus, tentu tidak keberatan bagi pengelola bandara lainnya di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara untuk mengikuti upaya yang dilakukan Bali itu," ujar Ida Bagus Surakusuma yang lebih dari 35 tahun bergelut dalam bidang pariwisata di Bali.
Upaya itu disertai pula dengan kebijakan dari masing-masing pemerintah Provinsi untuk membuat peraturan daerah (Perda) maupun Undang-Undang secara nasional yang memberikan sanksi berupa denda maupun ancaman hukuman kepada mereka yang mabuk di tempat-tempat yang strategis yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan orang banyak.
"Dengan denda seribu dolar AS misalnya tentu akan menjadi pertimbangan seorang calon penumpang maupun penumpang pesawat udara atau alat transportasi lainnya untuk mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol," ujar Surakusuma yang akrab disapa Ida Bagus Lolec.
Meskipun nantinya ada perda maupun UU untuk keselamatan penerbangan dari para pemabuk, asosiasi penerbangan maupun awak pesawat tetap melarang dan mencegah penumpang untuk mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol yang berlebihan.
Untuk itu setiap perusahaan penerbangan mempunyai standar pengamanan yang ketat, termasuk mengkonsumsi minuman yang beralkohol untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Standar pengamanan, khususnya mengkonsumsi mimuman yang beralkohol sangat penting, mengingat di Bandara manapun juga terdapat bar yang menjual bir dan jenis minuman yang mengandung alkohol, tutur Ida Bagus Lolec. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Hal itu dapat dilakukan dengan memasang poster yang berisi imbauan kepada calon penumpang yang akan berangkat ke berbagai tujuan," kata seorang Pengamat Pariwisata Bali, Ida Bagus Surakusuma di Denpasar, Sabtu.
Ia yang juga Direktur PT Pacific World Nusantara memunculkan gagasan itu pascainsiden seorang penumpang mabuk yang menggedor kokpit pesawat Virgin Australia yang tengah dalam penerbangan rute Brisbane Australia-Denpasar, Bali.
Poster yang dirancang dengan disain yang sedemikian rupa, unik dan menarik berisi imbauan agar calon penumpang tidak mabuk untuk keselamatan bersama.
"Pengalaman adalah guru yang sangat berharga, jika disain poster itu bagus, tentu tidak keberatan bagi pengelola bandara lainnya di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara untuk mengikuti upaya yang dilakukan Bali itu," ujar Ida Bagus Surakusuma yang lebih dari 35 tahun bergelut dalam bidang pariwisata di Bali.
Upaya itu disertai pula dengan kebijakan dari masing-masing pemerintah Provinsi untuk membuat peraturan daerah (Perda) maupun Undang-Undang secara nasional yang memberikan sanksi berupa denda maupun ancaman hukuman kepada mereka yang mabuk di tempat-tempat yang strategis yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan orang banyak.
"Dengan denda seribu dolar AS misalnya tentu akan menjadi pertimbangan seorang calon penumpang maupun penumpang pesawat udara atau alat transportasi lainnya untuk mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol," ujar Surakusuma yang akrab disapa Ida Bagus Lolec.
Meskipun nantinya ada perda maupun UU untuk keselamatan penerbangan dari para pemabuk, asosiasi penerbangan maupun awak pesawat tetap melarang dan mencegah penumpang untuk mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol yang berlebihan.
Untuk itu setiap perusahaan penerbangan mempunyai standar pengamanan yang ketat, termasuk mengkonsumsi minuman yang beralkohol untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Standar pengamanan, khususnya mengkonsumsi mimuman yang beralkohol sangat penting, mengingat di Bandara manapun juga terdapat bar yang menjual bir dan jenis minuman yang mengandung alkohol, tutur Ida Bagus Lolec. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014