Semarapura (Antara Bali) - Ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Klungkung Putu Tika Winawan merasa dicurangi saat penghitungan suara sehingga gagal meraih kursi di DPRD Provinsi Bali periode 2014-2019.
"Saya terkejut ketika 4.000 suara hilang," katanya di Semarapura, Kabupaten Klungkung, Senin.
Ia hanya memperoleh 11.741 suara dari Daerah Pemilihan Nusa Penida dan harus mengakui keunggulan calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ketut Mandia yang meraih 16.904 suara 16.904 suara dan caleg Partai Demokrat Ngakan Samudra dengan 13.118 suara.
"Saya menerima keputusan ini, tapi saya tetap harus melapor ke DPP karena ada dugaan permainan suara di Nusa Penida," ujarnya.
Tika mengaku tidak memiliki bukti autentik tentang adanya kecurangan itu.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Klungkung Wayan Baru menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Nusa Penida yang memberinya kepercayaan kedua kalinya untuk duduk di DPRD setempat.
"Berkat dukungan masyarakat Nusa Penida, saya lolos kedua kalinya," ujar satu-satunya caleg di Nusa Penida yang meraih suara di atas bilangan pembagi pemilih itu.
Bendahara DPC Partai Demokrat Kabupaten Klungkung Ketut Suastika menyatakan kesiapannya mengabdi di partai setelah kalah dalam perolehan suara di Daerah Pemilihan Dawan.
Berbeda dengan caleg petahana Partai Golkar Tjokorda Istri Raka yang kecewa atas kekalahannya di Daerah Pemilihan Dawan. "Politik tidak bisa diprediksi. Kami banyak memberikan bansos, tapi tetap saja kalah," ujarnya.
Ia tak menyangka jika masyarakat di beberapa dusun adat yang menyatakan dukungannya ternyata tidak memilihnya saat pemungutan suara, Rabu (9/4). "Kecewa sih kecewa, tapi mau bilang apa lagi?" tuturnya.
Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Klungkung yang tidak berhasil duduk di kursi legislatif untuk kedua kalinya berkumpul untuk makan bersama setelah melakukan persembahyangan bulan purnama. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya terkejut ketika 4.000 suara hilang," katanya di Semarapura, Kabupaten Klungkung, Senin.
Ia hanya memperoleh 11.741 suara dari Daerah Pemilihan Nusa Penida dan harus mengakui keunggulan calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ketut Mandia yang meraih 16.904 suara 16.904 suara dan caleg Partai Demokrat Ngakan Samudra dengan 13.118 suara.
"Saya menerima keputusan ini, tapi saya tetap harus melapor ke DPP karena ada dugaan permainan suara di Nusa Penida," ujarnya.
Tika mengaku tidak memiliki bukti autentik tentang adanya kecurangan itu.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Klungkung Wayan Baru menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Nusa Penida yang memberinya kepercayaan kedua kalinya untuk duduk di DPRD setempat.
"Berkat dukungan masyarakat Nusa Penida, saya lolos kedua kalinya," ujar satu-satunya caleg di Nusa Penida yang meraih suara di atas bilangan pembagi pemilih itu.
Bendahara DPC Partai Demokrat Kabupaten Klungkung Ketut Suastika menyatakan kesiapannya mengabdi di partai setelah kalah dalam perolehan suara di Daerah Pemilihan Dawan.
Berbeda dengan caleg petahana Partai Golkar Tjokorda Istri Raka yang kecewa atas kekalahannya di Daerah Pemilihan Dawan. "Politik tidak bisa diprediksi. Kami banyak memberikan bansos, tapi tetap saja kalah," ujarnya.
Ia tak menyangka jika masyarakat di beberapa dusun adat yang menyatakan dukungannya ternyata tidak memilihnya saat pemungutan suara, Rabu (9/4). "Kecewa sih kecewa, tapi mau bilang apa lagi?" tuturnya.
Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Klungkung yang tidak berhasil duduk di kursi legislatif untuk kedua kalinya berkumpul untuk makan bersama setelah melakukan persembahyangan bulan purnama. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014