Bengkulu (Antara Bali) - Tim medis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengamputasi kaki kanan depan harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae) yang luka parah hingga membusuk akibat terkena jerat pemburu liar, Sabtu.

"Empat jari harimau tersebut terpaksa diamputasi karena sudah membusuk," kata dokter Satwa BKSDA Erni Suyanti Musabine usai memimpin operasi satwa liar itu, di Kantor BKSDA Bengkulu.

Ia mengatakan, jika tidak diamputasi, bakteri yang ada pada kaki kanan tersebut dapat menjalar ke bagian tubuh lain hingga mengakibatkan kematian.

Harimau betina yang diberi nama Elsa itu diselamatkan dari kawasan hutan produksi terbatas di dekat Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur.

Informasi awal tentang harimau yang terjerat itu diperoleh dari staf Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu saat mengukur batas Hak Guna Usaha (HGU) PT Dinamika Selaras Jaya, perusahaan perkebunan sawit swasta.

Meski kaki kanan depan membusuk, fisik satwa langka itu cukup bagus, kulit tidak kusam dan badan gemuk.  Erni melihat kondisi kaki yang membusuk, harimau betina itu diperkirakan sudah tiga hari terjerat sling. (M038)

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014