Nusa Dua (Antara Bali) - Pemerintah mengarahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Percepatan Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) pada penguatan pelayanan kesehatan masyarakat.
"RPJMN dan MDGs 2015 akan berubah dan tidak mengikuti tahun yang lalu," kata Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Untuk mencapai sasaran tersebut perlu dukungan kinerja yang maksimal, inovatif, dan berprestasi. "Upaya peningkatan RPJMN dan MDGs tersebut untuk penguatan akses kepada masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu," ujarnya disela-sela penutupan Rapat Kerja Kesehatan Nasional.
Nafsiah mengakui untuk mencapai target tersebut banyak kendala yang dihadapi di lapangan. Namun, menjadi tantangan tersendiri untuk ke depannya agar lebih baik. "Tujuan Rakerkesnas ini untuk mencari solusi mencapai kesehatan masyarakat yang maksimal," ujarnya.
Ia berharap semua pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bekerja keras merealisasikan target tersebut sehingga status kesehatan masyarakat di masing-masih daerah meningkat.
"Dengan adanya peningkatan kesehatan tersebut angka kematian ibu dan bayi dapat berkurang. Kemudian status gizi akan meningkat juga," katanya.
Rakerkesnas tersebut diikuti oleh 11 Dinas Kesehatan provinsi dan 189 Dinas Kesehatan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sebagaimana hasil studi Diet Total 2014 oleh Badan Litbangkes dan Sistem Elektronik Pengawasan Alkes Ditjen Binfar Alkes seluruh petugas kesehatan di provinsi dan kabupaten/ kota harus memanfaatkan sistem elektronik studi diet.
"Kegiatan ini juga membahas upaya kesehatan perorangan, peningkatan upaya kesehatan masyarakat, upaya promotif dan preventif, pemberdayaan masyarakat, dan menyukseskan pelaksanaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)," ujarnnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"RPJMN dan MDGs 2015 akan berubah dan tidak mengikuti tahun yang lalu," kata Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Untuk mencapai sasaran tersebut perlu dukungan kinerja yang maksimal, inovatif, dan berprestasi. "Upaya peningkatan RPJMN dan MDGs tersebut untuk penguatan akses kepada masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu," ujarnya disela-sela penutupan Rapat Kerja Kesehatan Nasional.
Nafsiah mengakui untuk mencapai target tersebut banyak kendala yang dihadapi di lapangan. Namun, menjadi tantangan tersendiri untuk ke depannya agar lebih baik. "Tujuan Rakerkesnas ini untuk mencari solusi mencapai kesehatan masyarakat yang maksimal," ujarnya.
Ia berharap semua pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bekerja keras merealisasikan target tersebut sehingga status kesehatan masyarakat di masing-masih daerah meningkat.
"Dengan adanya peningkatan kesehatan tersebut angka kematian ibu dan bayi dapat berkurang. Kemudian status gizi akan meningkat juga," katanya.
Rakerkesnas tersebut diikuti oleh 11 Dinas Kesehatan provinsi dan 189 Dinas Kesehatan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sebagaimana hasil studi Diet Total 2014 oleh Badan Litbangkes dan Sistem Elektronik Pengawasan Alkes Ditjen Binfar Alkes seluruh petugas kesehatan di provinsi dan kabupaten/ kota harus memanfaatkan sistem elektronik studi diet.
"Kegiatan ini juga membahas upaya kesehatan perorangan, peningkatan upaya kesehatan masyarakat, upaya promotif dan preventif, pemberdayaan masyarakat, dan menyukseskan pelaksanaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)," ujarnnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014