Denpasar (Antara Bali) - Provinsi Bali berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan, karena telah mengalokasikan dana cukup besar dalam APBD untuk bidang kesehatan dan menempati predikat terbaik nomor dua di Indonesia.
"Bidang kesehatan memang menjadi prioritas dalam program Bali Mandara. Dalam lima tahun terakhir ini kita memberikan porsi anggaran yang cukup besar sejalan dengan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Bali Mandara sejak 2010," kata Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, di Denpasar, Senin.
Sudikerta mengatakan penghargaan tersebut telah diserahkan oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di sela-sela kegiatan Rakernas Kesehatan Nasional Wilayah Tengah Tahun 2014, di Nusa Dua, Kabupaten Badung pada Minggu (16/3) malam.
"Alokasi anggaran kesehatan Bali mencapai 15,69 persen dari APBD tahun lalu atau terbaik nomor dua setelah Kalimantan Selatan yang mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar 15,78 persen," ujarnya.
Mantan Wakil Bupati Badung itu menambahkan, dengan dukungan dari berbagai komponen termasuk kabupaten/kota, manfaat program JKBM makin dirasakan oleh masyarakat. Ke depannya, pemprov berkomitmen terus meningkatkan porsi anggaran untuk bidang kesehatan sejalan dengan makin besarnya APBD.
"Saat ini APBD Bali mencapai Rp.4,4 triliun dan pada 2018 ditargetkan bisa mencapai Rp10 triliun," ucapnya.
Selain layanan kesehatan melalui JKBM, kata Sudikerta, Bali tak mengabaikan upaya promotif dan preventif. Berbagai gebrakan Bali di bidang kesehatan membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
"Hal ini terbukti dari penurunan angka kematian ibu melahirkan dari 95,33 per 100.000 kelahiran pada 2012 menjadi 72,1 per 100.000 kelahiran pada 2013. Angka ini melampaui capaian nasional, yaitu 102/100.000 kelahiran," ujarnya.
Usia harapan hidup yang makin meningkat juga menjadi indikator keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Selain itu, Bali juga mengukir sederet prestasi tingkat nasional pada 2013, antara lain capaian tertinggi angka persalinan tertolong tenaga medis, program gizi terbaik nasional dan puskesmas terbaik.
Sementara untuk pencegahan penyakit tidak menular dan pengelolaan HIV/AIDS, Bali meraih predikat terbaik kedua nasional.
"Ini cerminan makin baiknya derajat kesehatan masyarakat. Bagi kami, hal ini menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras, cerdas dan tangkas dalam penanganan bidang kesehatan di tahun-tahun mendatang," ucap Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bidang kesehatan memang menjadi prioritas dalam program Bali Mandara. Dalam lima tahun terakhir ini kita memberikan porsi anggaran yang cukup besar sejalan dengan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Bali Mandara sejak 2010," kata Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, di Denpasar, Senin.
Sudikerta mengatakan penghargaan tersebut telah diserahkan oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di sela-sela kegiatan Rakernas Kesehatan Nasional Wilayah Tengah Tahun 2014, di Nusa Dua, Kabupaten Badung pada Minggu (16/3) malam.
"Alokasi anggaran kesehatan Bali mencapai 15,69 persen dari APBD tahun lalu atau terbaik nomor dua setelah Kalimantan Selatan yang mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar 15,78 persen," ujarnya.
Mantan Wakil Bupati Badung itu menambahkan, dengan dukungan dari berbagai komponen termasuk kabupaten/kota, manfaat program JKBM makin dirasakan oleh masyarakat. Ke depannya, pemprov berkomitmen terus meningkatkan porsi anggaran untuk bidang kesehatan sejalan dengan makin besarnya APBD.
"Saat ini APBD Bali mencapai Rp.4,4 triliun dan pada 2018 ditargetkan bisa mencapai Rp10 triliun," ucapnya.
Selain layanan kesehatan melalui JKBM, kata Sudikerta, Bali tak mengabaikan upaya promotif dan preventif. Berbagai gebrakan Bali di bidang kesehatan membuahkan hasil yang cukup menggembirakan.
"Hal ini terbukti dari penurunan angka kematian ibu melahirkan dari 95,33 per 100.000 kelahiran pada 2012 menjadi 72,1 per 100.000 kelahiran pada 2013. Angka ini melampaui capaian nasional, yaitu 102/100.000 kelahiran," ujarnya.
Usia harapan hidup yang makin meningkat juga menjadi indikator keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Selain itu, Bali juga mengukir sederet prestasi tingkat nasional pada 2013, antara lain capaian tertinggi angka persalinan tertolong tenaga medis, program gizi terbaik nasional dan puskesmas terbaik.
Sementara untuk pencegahan penyakit tidak menular dan pengelolaan HIV/AIDS, Bali meraih predikat terbaik kedua nasional.
"Ini cerminan makin baiknya derajat kesehatan masyarakat. Bagi kami, hal ini menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras, cerdas dan tangkas dalam penanganan bidang kesehatan di tahun-tahun mendatang," ucap Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014