Denpasar (Antara Bali) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali mendukung program Pulau Dewata "menuju bersih dan hijau" dengan menanam 1.500 bibit bakau atau mangrove di sekitar Pura Sakenan, Desa Serangan, Denpasar, Minggu.
Kegiatan penghijauan itu diikuti ratusan masyarakat, baik dari wilayah Pulau Serangan, warga LDII, dan juga sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai elemen.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana mengatakan bahwa pemerintah menyampaikan penghargaan atas upaya LDII untuk menghijaukan lingkungan.
"Semoga kegiatan ini dapat lebih mendorong motivasi masyarakat Bali lainnya untuk melakukan penanaman pohon sehingga tercipta kondisi lingkungan pulau Bali yang hijau dan bersih di masa mendatang," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini luas wilayah taman hutan rakyat (tahura) di sekitar Ngurah Rai mencapai 1.373,5 hektare yang seluruhnya merupakan hutan mangrove.
Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 38 spesies mangrove, 61 jenis burung, empat jenis reptil dan 30 jenis satwa lainnya. Namun, kawasan Tahura Ngurah Rai yang terletak di jalur strategis ini sejak beberapa tahun terakhir mengalami tekanan yang sangat berat.
"Hal ini akibat dari perambahan hutan, penebangan pohon, tempat pembuangan limbah dan sebagainya yang mengancam kelestarian hutan mangrove. Untuk itu sangat diharapkan partisipasi banyak pihak, termasuk masyarakat untuk aktif menjaga dan memelihara kelestarian hutan mangrove ini," ujarnya.
Menurut dia, keberadaan hutan mengrove di kawasan Tahura Ngurah Rai ini berfungsi mencegah abrasi pantai, disamping tentu saja menjadi paru-paru kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Wakil ketua DPD LDII Provinsi Bali Suparto menambahkan bahwa kegiatan penghijauan ini diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun sekali oleh LDII Bali mengingat manfaatnya yang besar untuk pelestarian lingkungan.
"Ini juga sekaligus sebagai komitmen warga LDII dalam menjaga lingkungan hidup," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Kegiatan penghijauan itu diikuti ratusan masyarakat, baik dari wilayah Pulau Serangan, warga LDII, dan juga sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai elemen.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana mengatakan bahwa pemerintah menyampaikan penghargaan atas upaya LDII untuk menghijaukan lingkungan.
"Semoga kegiatan ini dapat lebih mendorong motivasi masyarakat Bali lainnya untuk melakukan penanaman pohon sehingga tercipta kondisi lingkungan pulau Bali yang hijau dan bersih di masa mendatang," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini luas wilayah taman hutan rakyat (tahura) di sekitar Ngurah Rai mencapai 1.373,5 hektare yang seluruhnya merupakan hutan mangrove.
Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 38 spesies mangrove, 61 jenis burung, empat jenis reptil dan 30 jenis satwa lainnya. Namun, kawasan Tahura Ngurah Rai yang terletak di jalur strategis ini sejak beberapa tahun terakhir mengalami tekanan yang sangat berat.
"Hal ini akibat dari perambahan hutan, penebangan pohon, tempat pembuangan limbah dan sebagainya yang mengancam kelestarian hutan mangrove. Untuk itu sangat diharapkan partisipasi banyak pihak, termasuk masyarakat untuk aktif menjaga dan memelihara kelestarian hutan mangrove ini," ujarnya.
Menurut dia, keberadaan hutan mengrove di kawasan Tahura Ngurah Rai ini berfungsi mencegah abrasi pantai, disamping tentu saja menjadi paru-paru kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Wakil ketua DPD LDII Provinsi Bali Suparto menambahkan bahwa kegiatan penghijauan ini diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun sekali oleh LDII Bali mengingat manfaatnya yang besar untuk pelestarian lingkungan.
"Ini juga sekaligus sebagai komitmen warga LDII dalam menjaga lingkungan hidup," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010