Denpasar (Antara Bali) - Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Tedi Erviantono MSi mendorong para calon legislatif untuk lebih serius menyosialisasikan Pemilu 2014 yang akan dielar 9 April mendatang.
"Saya berharap caleg ikut berperan aktif dalam menyosialisasi pemilu nanti, bukan hanya sekadar untuk mendokrak suaranya saja. Namun, mengajak masyarakat untuk tidak menjadi golongan putih (Golput)," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, sebanyak 90 persen calon patahana (incumbent), utamanya DPRD Bali yang kini menjadi caleg lagi, dan dihiasi dengan wajah lama. Sisanya sepuluh persen berasal dari calon pendatang baru dalam dunia politik.
Tedi berharap para calon legislatif melakukan sosialisasi pemilu dengan cara bersih dan mengedepankan cara sehat untuk mendongkrak suara sehingga masyarakat percaya pemilu nanti mampu menghasilkan calon pemimpin yang mendukung aspirasi rakyat.
"Kecenderungan masyarakat memilih pemimpin yang seperti itu, dan tidak semata-mata menjadi sindroma terhadap situasi jelang pemilu," ujarnya.
Selain itu, calon legislatif mampu berperan memberi edukasi kepada pemilih pemuda sehingga pemilu 2014 dapat terlaksana dengan baik dan memilih calon pemimpinnya dengan bijak.
Ia menambahkan selain peran serta calon legislatif, lanjut dia, untuk mencapai target tersebut perlu adanya dukungan dari institusi pendidikan untuk secepat mungkin melakukan sosialisasi bagi pemilih pemula disetiap sekolah.
"Perlu adanya peran serta instansi pendidikan untuk memberi edukasi kepada pemilih pemula jelang pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya berharap caleg ikut berperan aktif dalam menyosialisasi pemilu nanti, bukan hanya sekadar untuk mendokrak suaranya saja. Namun, mengajak masyarakat untuk tidak menjadi golongan putih (Golput)," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, sebanyak 90 persen calon patahana (incumbent), utamanya DPRD Bali yang kini menjadi caleg lagi, dan dihiasi dengan wajah lama. Sisanya sepuluh persen berasal dari calon pendatang baru dalam dunia politik.
Tedi berharap para calon legislatif melakukan sosialisasi pemilu dengan cara bersih dan mengedepankan cara sehat untuk mendongkrak suara sehingga masyarakat percaya pemilu nanti mampu menghasilkan calon pemimpin yang mendukung aspirasi rakyat.
"Kecenderungan masyarakat memilih pemimpin yang seperti itu, dan tidak semata-mata menjadi sindroma terhadap situasi jelang pemilu," ujarnya.
Selain itu, calon legislatif mampu berperan memberi edukasi kepada pemilih pemuda sehingga pemilu 2014 dapat terlaksana dengan baik dan memilih calon pemimpinnya dengan bijak.
Ia menambahkan selain peran serta calon legislatif, lanjut dia, untuk mencapai target tersebut perlu adanya dukungan dari institusi pendidikan untuk secepat mungkin melakukan sosialisasi bagi pemilih pemula disetiap sekolah.
"Perlu adanya peran serta instansi pendidikan untuk memberi edukasi kepada pemilih pemula jelang pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014