Denpasar (Antara Bali) - Empat turis Jepang yang terkatung-katung selama empat hari sejak dinyatakan hilang saat menyelam di perairan laut Nusa Penida, Klungkung, Jumat (14/2), masih menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah, Denpasar, akibat luka bakar dan memar.

"Kondisinya masih sadar, tapi mereka harus menjalani perawatan akibat luka-lukanya," kata Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu seusai membesuk turis Jepang di RSUP Sanglah, Selasa.

Sejak dirawat di rumah sakit terbesar di Pulau Dewata itu, Senin (17/2) malam, keempat wisatawan tersebut kini sudah tidak lagi mengalami dehidrasi akibat terlalu lama terombang-ambing gelombang di perairan Selat Badung itu.

Sampai saat ini dua turis Jepang lainnya masih belum diketahui nasibnya, sedangkan satu lainnya bernama Furukawa Saori (34) menjalani perawatan di RS Kasih Ibu, Kedonganan, Kuta, Kabupaten Badung, setelah dievakuasi dari Nusa Lembongan dengan menggunakan helikopter.

Dalam kesempatan itu, para korban juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang melakukan pencarian, termasuk jajaran Polri, Basarnas, dan masyarakat nelayan di Kabupaten Klungkung dan Kota Denpasar.

Kapolda memuji kekuatan fisik para korban yang mampu bertahan dalam situasi cuaca yang buruk. "Daya tahan tubuh mereka kuat dan saya sendiri tidak menyangkanya," ujarnya.

Ia berharap dua korban lainnya bisa ditemukan dalam keadaan selamat. "Tim kami masih dalam proses pencarian," ujar jenderal polisi bintang dua itu.

Menurut dia, para korban sudah menjalankan aktivitasnya sesuai prosedur, namun cuacalah yang menyebabkan peristiwa itu terjadi.

"Mudah-mudahan peristiwa itu menjadi pelajaran berharga bagi semuanya," ujarnya. (SRW/ADT)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014