Denpasar (Antara Bali) - Dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG melakukan ritual bersih diri atau "melukat" setelah dinyatakan bebas dari segala tuntutan hukuman atas tuduhan malapraktik yang mengakibatkan pasiennya di Manado, Sulawesi Utara, meninggal dunia.

"Saya pulang ke Bali untuk `melukat` dengan harapan dapat menghilangkan kesialan dan tidak mengulangi kejadian yang sama," ujarnya kepada pers di Denpasar, Selasa.

Setelah melakukan ritual sesuai keyakinan agama Hindu tersebut dan bertemu keluarganya di Bali, dia akan bersilaturahmi dengan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pusat dan bertemu pengacaranya yang mendampinginya selama menjalani persidangan kasus itu.

Setelah lulus dari SMA Negeri I Denpasar, pada 1993, dia melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado. Setelah lulus pada 2000, dr Ayu bertugas sebagai dokter pekerja tidak tetap di Kalimantan Timur.

Sebagai seorang dokter, dia mengaku sudah berupaya optimal untuk menolong pasiennya. "Saya hanya seorang dokter dan sebagai alat yang ditugaskan oleh Tuhan agar berupaya secara maksimal sesuai kemampuan untuk menyelamatkan pasien. Namun kesembuhan ada di tangan Tuhan, bukan di tangan para dokter," ujarnya.

Ia mengaku tabah menghadapi persoalan tersebut karena mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk keluarga. "Pengalaman ini menjadi dasar dirinya untuk tetap mengabdi sebagai dokter dengan lebih baik lagi," ujarnya. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014