Kuta (Antara Bali) - PT Hotel Indonesia Natour (HIN) tahun ini menargetkan pendapatan senilai Rp554 miliar melalui jaringan bisnisnya Inna Hotel Group yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami optimistis tahun ini tingkat okupansi rata-rata bisa mencapai 67,3 persen dengan pendapatan senilai Rp554 miliar," kata Manajer Komunikasi Marketing PT HIN Nina Samina di Kuta, Bali, Jumat malam.

Saat ini HIN mengelola 14 unit hotel yang tersebar di Bali sebanyak lima unit ditambah Padang, Surabaya, Pasuruan, Malang, Yogyakarta, Palabuhan Ratu, Medan, Parapat, dan Bandar Lambung, masing-masing satu unit.

HIN juga memiliki satu unit restoran yang berada dalam areal Hotel Inna Kuta. "Kami bermain di bintang 2 hingga bintang 5 dengan pasar domestik yang cukup besar, tapi kami juga menargetkan pasar mancanegara," ujarnya.

Tahun lalu HIN merenovasi sejumlah hotel secara besar-besaran, di antaranya Grand Inna Kuta Bali sebanyak 322 kamar, Grand Inna Muara Padang (168), Grand Inna Bali Beach (52 dalam proses), Inna Simpang Surabaya (96), Inna Garuda Yogyakarta (penambahan satu ruang pertemuan), Inna Tretes Pasuruan (satu ruang renovasi dan penambahan ruang pertemuan), Inna Parapat (semua kamar dan restoran), Inna Shindu Denpasar (kolam renang, restoran, bar, dan dua kamar), Inaya Putri Bali (proses pembangunan 460 kamar), dan restoran Headquarter Inna Kuta.

"Dengan model bangunan yang baru, kami siap bersaing karena secara keseluruhan jumlah kamar kami 2.567 unit," kata Nina.

Perusahaan "pelat merah" di bawah Kementerian BUMN itu juga mengembangkan bisnis pengelolaan hotel milik perorangan atau swasta untuk menggunakan merek dagang Inna.

"Brand Inna sudah bisa dimanfaatkan oleh perorangan atau swasta, seperti Inaya untuk hotel bintang 5, Grand Inna untuk bintang 4, Inna untuk bintang 3, dan Inna Eight untuk bintang 2," ujarnya.

Sampai saat ini sudah ada dua hotel yang bergabung dengan menggunakan merek dagang Inna, yaitu Inna Eight Selorejo Malang dengan 102 unit kamar dan Inna Eight Lampung dengan 107 kamar.

"Selanjutnya yang masih dalam pengembangan ada di Cirebon, Palembang, Pare-pare, dan Manokwari," kata Nina. (WRA) 

Pewarta: Oleh M. Irfan Ilmie

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014