Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Resor Kota Denpasar meningkatkan pengamanan markas kepolisian sektor mengingat kantor polisi menjadi salah satu sasaran teroris setelah penggerebekan kelompok terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
"Kami harus menyiapkan keamanan sendiri. Kami tingkatkan pengamanan dan kewaspadaan markas komando Polresta Denpasar," kata Wakil Kepala Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Besar Gusti Kade Budi Harryarsana, Sabtu.
Menurut dia, peningkatan pengamanan juga dilakukan untuk menjaga markas penyimpanan senjata sebagai bentuk antisipasi dari aksi para teroris.
Sebelumnya pada penggerebekan terduga teroris menjelang pergantian tahun baru itu, polisi menemukan daftar 50 vihara yang diduga akan menjadi sasaran para teroris.
Selain itu kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dan kantor kepolisian juga dikabarkan menjadi sasaran para teroris.
Untuk itu, kata dia, polisi meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan pascapenggerebekan terduga teroris tersebut.
Polisi sendiri meningkatkan patroli rutin di sejumlah titik vital termasuk menjaga keamanan di sejumlah objek vital dan pusat keramaian.
Tak hanya itu, kata Harryarsana, pusat bisnis dan perbankan di Denpasar juga tak luput dari pengamatan petugas kepolisian karena bank kerap menjadi sasaran para teroris untuk merampok guna mendanai aksi terornya.
"Kami melakukan sistem pengamanan secara terbuka dan tertutup yang juga didukung oleh Densus," ucapnya.
Sementara itu terkait dengan para pendatang, pihaknya telah memerintahkan Babinkamtibmas yang nantinya bekerja sama dengan aparat desa dan petugas pengamanan adat atau pecalang untuk mendata melalui operasi yustisi. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami harus menyiapkan keamanan sendiri. Kami tingkatkan pengamanan dan kewaspadaan markas komando Polresta Denpasar," kata Wakil Kepala Polresta Denpasar, Ajun Komisaris Besar Gusti Kade Budi Harryarsana, Sabtu.
Menurut dia, peningkatan pengamanan juga dilakukan untuk menjaga markas penyimpanan senjata sebagai bentuk antisipasi dari aksi para teroris.
Sebelumnya pada penggerebekan terduga teroris menjelang pergantian tahun baru itu, polisi menemukan daftar 50 vihara yang diduga akan menjadi sasaran para teroris.
Selain itu kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dan kantor kepolisian juga dikabarkan menjadi sasaran para teroris.
Untuk itu, kata dia, polisi meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan pascapenggerebekan terduga teroris tersebut.
Polisi sendiri meningkatkan patroli rutin di sejumlah titik vital termasuk menjaga keamanan di sejumlah objek vital dan pusat keramaian.
Tak hanya itu, kata Harryarsana, pusat bisnis dan perbankan di Denpasar juga tak luput dari pengamatan petugas kepolisian karena bank kerap menjadi sasaran para teroris untuk merampok guna mendanai aksi terornya.
"Kami melakukan sistem pengamanan secara terbuka dan tertutup yang juga didukung oleh Densus," ucapnya.
Sementara itu terkait dengan para pendatang, pihaknya telah memerintahkan Babinkamtibmas yang nantinya bekerja sama dengan aparat desa dan petugas pengamanan adat atau pecalang untuk mendata melalui operasi yustisi. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014