Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali I Made Arjaya mengajak para politikus menyampaikan komentar-komentar yang menyejukkan di tengah situasi politik menjelang Pemilu 2014.

"Tidak bisa dilepaskan kalau tahun politik itu identik dengan kerawanan politik. Oleh karena itu, semua tokoh dan politikus meskipun berkepentingan terhadap sesuatu tetap harus memberikan komentar yang menyejukkan untuk bersama-sama menjaga keamanan," katanya di Denpasar, Senin.

Menurut dia, tahun politik rentan terjadi konflik karena kecenderungan para politikus di Indonesia dan juga Bali belum siap untuk menerima kekalahan.

"Politikus di daerah kita kebanyakan belum memiliki kesadaran politik yang berlandaskan moral dan etika," ucap politisi dari PDI Perjuangan itu.

Arjaya tidak memungkiri bahwa seringkali politisi merasa diri berani hanya karena menganggap dirinya benar. Di sisi lain, persoalan kisruh daftar pemilih tetap (DPT) juga rentan menjadi "kambing hitam" bagi para caleg yang kalah Pemilu 2014.

Meskipun demikian, tambah dia, di Bali kondisi politiknya relatif akan lebih stabil karena memiliki desa adat yang masih eksis. Masyarakat di Pulau Dewata itu sudah terstruktur dan terbagi habis dalam desa pakraman (desa adat).

"Dengan keberadaan desa adat, kita dapat lebih cepat melokalisasi, mengendalikan, mengantisipasi kalau terjadi gangguan keamanan maupun konflik," katanya. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013