Denpasar (Antara Bali) - I Ketut Wedi (60), petani dari Banjar Sekar Mekar, Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, tewas setelah menenggak minuman keras jenis arak yang mengandung metanol.

"Korban sempat menjalani perawatan setengah jam di rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia Selasa (25/5) tengah malam," kata Kasubag Humas RSUP Sanglah Denpasar, I Gusti Ngurah Putra Wibawa, di Denpasar, Rabu.

Korban yang sehari-harinya sebagai petani itu, oleh keluarganya sempat dibawa ke RSUD Kapal Badung, namun kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar karena kondisinya yang terus menurun, lemas dan muntah-muntah.

Putra Wibawa mengatakan, pihak rumah sakit sudah melakukan tindakan medis dengan melakukan pemeriksaan sampel darah dan uji klinis. Dari uji klinis atas sampel darah yang diambil, ujar dia, ternyata ditemukan kandungan kadar metanol.

Dia menambahkan, korban meninggal dunia setelah meneguk minuman keras jenis arak yang mengandung metanol.

Sementara pihak keluarga kepada petugas di rumah sakit, membenarkan bahwa korban Wedi masih suka minum arak, meski usianya sudah tergolong lanjut.

"Setelah minum, dua hari terakhir korban lemas. Hanya saja saya tidak tahu di mana Pak Wedi minum arak hari itu," kata salah seorang anak korban kepada petugas.

Berdasarkan catatan RSUP Sanglah, selama empat hari terakhir terhitung telah tujuh orang pasien tewas setelah meneguk arak yang mengandung metanol.

Humas Poltabes Denpasar Kompol Sang Nyoman Sukawiyasa yang dikonfirmasi secara terpisah mengaku kesulitan untuk menelusuri asal mula arak metanol yang telah merenggut nyawa itu, karena para korban umumnya tidak melapor kepada polisi.

"Para korban biasanya langsung ke rumah sakit dan tidak lapor polisi. Akibatnya, kami belum banyak bisa mengorek keterangan dan mengumpulkan bukti-bukti," ucapnya.

Sementara untuk korban yang tidak sampai meninggal dunia, katanya, juga belum bisa dimintai keterangan sehubungan masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Guna menekan jatuhnya korban yang lebih besar, Kompol Sukawiyasa mengaku bahwa pihaknya akan terus menggelar razia atau operasi terpadu guna menekan peredaran minuman keras yang sangat membahayakan itu.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010