Denpasar (Antara Bali) - Ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat di Denpasar, Bali, menyuarakan dukungan terhadap Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan mendatangi kantor DPRD Provinsi Bali.
"Kami yang jelas mendukung WTO. Kalau ada yang tidak mendukung, silahkan," kata Ketua Elemen Semeton Bali, I Made Derik Jaya, di Denpasar, Rabu.
Kedatangan ratusan warga dengan mengenakan pakaian adat khas Pulau Dewata itu kemudian diterima oleh Anggota DPRD Provinsi Bali, Made Arjaya didampingi Direktur Bimbingan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar I Gusti Putu Ngurah Gunawan.
Mereka membentangkan sejumlah spanduk yang intinya mendukung pelaksanaan konferensi internasional itu.
Elemen masyarakat tersebut kemudian menyampaikan pernyataan sikap yang mendukung dan mendoakan agar pelaksanaan konferensi kesembilan itu berjalan dengan tertib, aman, dan damai.
Mereka juga menolak intervensi dari pihak luar Bali yang mengganggu jalannya kegiatan tersebut yang dianggap hanya merupakan dalih untuk kepentingan rakyat namun cenderung untuk kepentingan kelom
Meskipun jauh dari pembahasan dalam WTO di Nusa Dua yang menegosiasikan "Paket Bali", elemen masyarakat itu juga menyatakan sikap dukungan terkait penataan Teluk Tanjung Benoa dan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Bali.
"Paket Bali" sendiri menyangkut sepuluh pokok perundingan mengenai tiga sektor di antaranya fasilitas perdagangan, isu pertanian, dan pembangunan.
"Makanya saya serahkan kepada pemerintah agar bisa berpikir dengan baik," katanya. (DWA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami yang jelas mendukung WTO. Kalau ada yang tidak mendukung, silahkan," kata Ketua Elemen Semeton Bali, I Made Derik Jaya, di Denpasar, Rabu.
Kedatangan ratusan warga dengan mengenakan pakaian adat khas Pulau Dewata itu kemudian diterima oleh Anggota DPRD Provinsi Bali, Made Arjaya didampingi Direktur Bimbingan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar I Gusti Putu Ngurah Gunawan.
Mereka membentangkan sejumlah spanduk yang intinya mendukung pelaksanaan konferensi internasional itu.
Elemen masyarakat tersebut kemudian menyampaikan pernyataan sikap yang mendukung dan mendoakan agar pelaksanaan konferensi kesembilan itu berjalan dengan tertib, aman, dan damai.
Mereka juga menolak intervensi dari pihak luar Bali yang mengganggu jalannya kegiatan tersebut yang dianggap hanya merupakan dalih untuk kepentingan rakyat namun cenderung untuk kepentingan kelom
Meskipun jauh dari pembahasan dalam WTO di Nusa Dua yang menegosiasikan "Paket Bali", elemen masyarakat itu juga menyatakan sikap dukungan terkait penataan Teluk Tanjung Benoa dan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Bali.
"Paket Bali" sendiri menyangkut sepuluh pokok perundingan mengenai tiga sektor di antaranya fasilitas perdagangan, isu pertanian, dan pembangunan.
"Makanya saya serahkan kepada pemerintah agar bisa berpikir dengan baik," katanya. (DWA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013