Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memprediksi rata-rata tingkat hunian hotel di Pulau Dewata pada libur akhir tahun 2013 mencapai 80 persen.
"Kami masih pegang pada angka 80 persen secara rata-rata, jikapun ada yang huniannya hingga 100 persen namun di sisi lain ada juga yang masih 60 persen," kata Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, saat ini pemesanan hotel untuk akhir tahun juga sudah mulai banyak, terlebih masih ada beberapa kegiatan internasional yang akan digelar pada Desember mendatang yang akan mendongkrak tingkat hunian.
"Hotel di kawasan Kuta dan sekitarnya yang selama ini paling banyak dicari untuk libur akhir tahun. Tidak hanya diminati oleh wisatawan mancanegara, namun juga wisatawan domestik cukup memberikan kontribusi peningkatan okupansi," ujarnya.
Ia menambahkan, Kuta paling diminati wisatawan karena pemandangan pantainya maupun aktivitas wisatanya atau dengan kata lain, pariwisata ingin melihat pariwisata.
"Kondisi ini menjadi mata rantai yang luar biasa terhadap pariwisata Kuta. Semakin ramai Kuta, maka makin ramai juga orang yang datang ke sana," katanya yang juga mantan Bupati Gianyar itu.
Pria yang akrab dipanggil Cok Ace itu tidak memungkiri akibat ramainya pariwisata Kuta berdampak terhadap kemacetan di sana. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami masih pegang pada angka 80 persen secara rata-rata, jikapun ada yang huniannya hingga 100 persen namun di sisi lain ada juga yang masih 60 persen," kata Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, saat ini pemesanan hotel untuk akhir tahun juga sudah mulai banyak, terlebih masih ada beberapa kegiatan internasional yang akan digelar pada Desember mendatang yang akan mendongkrak tingkat hunian.
"Hotel di kawasan Kuta dan sekitarnya yang selama ini paling banyak dicari untuk libur akhir tahun. Tidak hanya diminati oleh wisatawan mancanegara, namun juga wisatawan domestik cukup memberikan kontribusi peningkatan okupansi," ujarnya.
Ia menambahkan, Kuta paling diminati wisatawan karena pemandangan pantainya maupun aktivitas wisatanya atau dengan kata lain, pariwisata ingin melihat pariwisata.
"Kondisi ini menjadi mata rantai yang luar biasa terhadap pariwisata Kuta. Semakin ramai Kuta, maka makin ramai juga orang yang datang ke sana," katanya yang juga mantan Bupati Gianyar itu.
Pria yang akrab dipanggil Cok Ace itu tidak memungkiri akibat ramainya pariwisata Kuta berdampak terhadap kemacetan di sana. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013