Singaraja (Antara Bali) - DPRD Kabupaten Buleleng, Bali, diterpa isu perjokian dalam kegiatan bimbingan teknis di Jakarta pada 17-20 Oktober 2013.
Informasi yang beredar di kalangan wartawan di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin, menyebutkan bahwa sejumlah anggota Dewan dari beberapa fraksi mengirimkan joki pada kegiatan tersebut agar uang saku sebesar Rp4 juta per orang tidak hangus.
Selain itu, joki yang dikirimkan anggota DPRD Kabupaten Buleleng untuk ikut bintek di Jakarta itu juga mendapatkan tiket pesawat gratis pergi-pulang dan akomodasi selama kegiatan berlangsung.
Namun Sekretaris DPRD Kabupaten Buleleng Ida Bagus Made Geriastika saat dimintai konfirmasi membantah isu yang berhembus di kalangan wartawan itu.
"Itu hanya isu. Tidak benar ada perjokian seperti itu," kata mantan Kepala Kesbang Linmas Pemkab Buleleng itu.
Ia malah menduga isu perjokian itu bermuatan politis menjelang Pemilu 2014. "Saya rasa isu itu beraroma rivalitas politik menjelang Pemilu. Biasa kan, antarcaleg saling sodok," ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya akan mengecek kebenaran isu itu dengan memanggil pegawai di Sub-Bagian Perjalanan DPRD Kabupaten Buleleng.
Kejaksaan Negeri Singaraja pernah melakukan pengusutan atas perjalanan fiktif anggota DPRD Kabupaten Buleleng pada tahun anggaran 2011.
Namun kasus yang diselidiki pada saat Kepala Kejari Singaraja dijabat oleh I Gusti Nyoman Subawa itu sampai sekarang belum ada tindak lanjut. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Informasi yang beredar di kalangan wartawan di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Senin, menyebutkan bahwa sejumlah anggota Dewan dari beberapa fraksi mengirimkan joki pada kegiatan tersebut agar uang saku sebesar Rp4 juta per orang tidak hangus.
Selain itu, joki yang dikirimkan anggota DPRD Kabupaten Buleleng untuk ikut bintek di Jakarta itu juga mendapatkan tiket pesawat gratis pergi-pulang dan akomodasi selama kegiatan berlangsung.
Namun Sekretaris DPRD Kabupaten Buleleng Ida Bagus Made Geriastika saat dimintai konfirmasi membantah isu yang berhembus di kalangan wartawan itu.
"Itu hanya isu. Tidak benar ada perjokian seperti itu," kata mantan Kepala Kesbang Linmas Pemkab Buleleng itu.
Ia malah menduga isu perjokian itu bermuatan politis menjelang Pemilu 2014. "Saya rasa isu itu beraroma rivalitas politik menjelang Pemilu. Biasa kan, antarcaleg saling sodok," ujarnya.
Meskipun demikian, pihaknya akan mengecek kebenaran isu itu dengan memanggil pegawai di Sub-Bagian Perjalanan DPRD Kabupaten Buleleng.
Kejaksaan Negeri Singaraja pernah melakukan pengusutan atas perjalanan fiktif anggota DPRD Kabupaten Buleleng pada tahun anggaran 2011.
Namun kasus yang diselidiki pada saat Kepala Kejari Singaraja dijabat oleh I Gusti Nyoman Subawa itu sampai sekarang belum ada tindak lanjut. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013