Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Muhammadiyah Provinsi Bali Ahmad Dail Ansori mengatakan bahwa kebahagiaan yang menjadi tujuan hidup umat manusia dengan berbagai latar belakang hanya bisa dicapai melalui gairah hidup, pola pikir, dan kehidupan yang baik.
"Kebahagiaan itu tidak bisa diperoleh dengan mengumbar hawa nafsu, memuaskan syahwat, dan menumpuk harta benda," katanya ketika bertindak sebagai khatib shalat Idul Adha 1434 Hijriah di hadapan ratusan muslim di GOR Ngurah Rai Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan orang yang kurang mampu dalam beragama dan rapuh imannya, selamanya tidak akan mendapatkan kebahagiaan sejati.
"Meskipun dari segi ekonomi semakin kaya justru akan menambah kesengsaraan dan penderitaan," ujarnya.
Ia mengemukakan pentingnya umat Islam menggunakan nikmat badan, akal, dan harta yang telah dianugerahkan Allah SWT untuk kepentingan sesama dan kebaikan.
Selain itu, katanya, umat juga harus melaksanakan ibadah dan mengikuti hukum-hukum Islam dalam kehidupannya.
"Jangan menggunakan kemudahan itu untuk melakukan kejahatan, kerusakan, dan kemaksiatan," katanya.
Pada kesempatan itu, Ansori mengajak umat Islam untuk merenungkan kembali kisah Nabi Ibrahim bersama anaknya, Ismail.
"Karena hanya manusia yang hina, penuh dosa, dan noda yang tidak memiliki apa-apa, dan pasti mati kembali kepada Sang Pencipta," katanya.
Ia mengatakan semua umat manusia berupaya mencari kebahagiaan, namun tidak pernah mendapatkannya kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
"Mereka yang mendapatkan kebahagiaan, rela saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran," ujar Ansori. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kebahagiaan itu tidak bisa diperoleh dengan mengumbar hawa nafsu, memuaskan syahwat, dan menumpuk harta benda," katanya ketika bertindak sebagai khatib shalat Idul Adha 1434 Hijriah di hadapan ratusan muslim di GOR Ngurah Rai Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan orang yang kurang mampu dalam beragama dan rapuh imannya, selamanya tidak akan mendapatkan kebahagiaan sejati.
"Meskipun dari segi ekonomi semakin kaya justru akan menambah kesengsaraan dan penderitaan," ujarnya.
Ia mengemukakan pentingnya umat Islam menggunakan nikmat badan, akal, dan harta yang telah dianugerahkan Allah SWT untuk kepentingan sesama dan kebaikan.
Selain itu, katanya, umat juga harus melaksanakan ibadah dan mengikuti hukum-hukum Islam dalam kehidupannya.
"Jangan menggunakan kemudahan itu untuk melakukan kejahatan, kerusakan, dan kemaksiatan," katanya.
Pada kesempatan itu, Ansori mengajak umat Islam untuk merenungkan kembali kisah Nabi Ibrahim bersama anaknya, Ismail.
"Karena hanya manusia yang hina, penuh dosa, dan noda yang tidak memiliki apa-apa, dan pasti mati kembali kepada Sang Pencipta," katanya.
Ia mengatakan semua umat manusia berupaya mencari kebahagiaan, namun tidak pernah mendapatkannya kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
"Mereka yang mendapatkan kebahagiaan, rela saling ingat mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran," ujar Ansori. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013