Negara (Antara Bali) - Ketut Kerti, nenek berusia 70 tahun, warga Desa Yehembang Kauh, Kabupaten Jembrana, Senin, ditemukan tewas dibunuh, yang diduga dilakukan pencuri cengkeh.
Informasi yang dihimpun di TKP menyebutkan, 3 karung cengkeh seberat 1,5 kwintal milik nenek ini hilang, yang diduga dibawa kabur pencuri usai membunuhnya.
"Saya temukan nenek sudah meninggal dengan kepala dan muka penuh darah, di gudang belakang rumah," kata Ketut Gede Sapta Wartana, keponakan korban yang pertama kali menemukan Kerti.
Ia mengatakan, sebelum masuk ke gudang, bersama Nyoman Gede Aditya Suputra, anaknya, keliling di kebun mencari Kerti.
"Karena tidak ketemu, saya kembali dan mencarinya di sekitar rumah. Saat anak saya membuka pintu gudang, ia melihat nenek sudah terbaring di lantai," ujarnya.
Kasat Rekrim Polres Jembrana, AKP Aris Purwanto yang berada di lokasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus ini.
"Jenazah akan kami bawa ke RS Sanglah di Denpasar untuk di otopsi. Kami masih selidiki, apakah ada kaitan antara hilangnya cengkeh dengan kematian korban," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Informasi yang dihimpun di TKP menyebutkan, 3 karung cengkeh seberat 1,5 kwintal milik nenek ini hilang, yang diduga dibawa kabur pencuri usai membunuhnya.
"Saya temukan nenek sudah meninggal dengan kepala dan muka penuh darah, di gudang belakang rumah," kata Ketut Gede Sapta Wartana, keponakan korban yang pertama kali menemukan Kerti.
Ia mengatakan, sebelum masuk ke gudang, bersama Nyoman Gede Aditya Suputra, anaknya, keliling di kebun mencari Kerti.
"Karena tidak ketemu, saya kembali dan mencarinya di sekitar rumah. Saat anak saya membuka pintu gudang, ia melihat nenek sudah terbaring di lantai," ujarnya.
Kasat Rekrim Polres Jembrana, AKP Aris Purwanto yang berada di lokasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus ini.
"Jenazah akan kami bawa ke RS Sanglah di Denpasar untuk di otopsi. Kami masih selidiki, apakah ada kaitan antara hilangnya cengkeh dengan kematian korban," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013