Denpasar (Antara Bali) - I Ketut Suardhana yang dikenal sebagai salah seorang pelaku pariwisata Ubud, Kabupaten Gianyar, diperiksa polisi terkait keterlibatannya dalam film "Cowboys in Paradise".

Suardhana memenuhi panggilan polisi dengan mendatangi ruangan Satuan III Direskrim Polda Bali, Jumat,(30/4) seiring semakin ramainya tanggapan terkait film yang menonjolkan keberadaan "Gigolo Kuta" tersebut.

Kepada sejumlah wartawan, ia mengaku dengan senang hati ingin memberikan keterangan yang diperlukan polisi.

Ia kembali menegaskan bahwa apa yang disampaikan dalam wawancara dengan sutradara Amit Virmani di kediamanya di Ubud, hanya berbicara seputar masalah HIV/AIDS di Bali.

"Masalah itu turut menjadi perhatian saya. Karena itu saya merasa kecewa, ternyata wawancara tersebut masuk dalam film yang menghebohkan itu," ucapnya.

Suardhana mengaku hanya menjadi narasumber dalam wawancara di rumahnya mengenai masalah HIV/AIDS.

Ia tidak mengetahui jika wawancara tersebut kemudian difilmkan. "Sejak awal saya memang tidak diberitahu oleh sutradara keturunan India itu bahwa wawancara tersebut untuk film gigolo," tegasnya.

Sementara Denis Putra, salah seorang tersangka aktor film "Gigolo Kuta", menyatakan, sudah memberikan semua keterangan seputar keterlibatannya dalam film tersebut.

"Saya hanya diminta bermain surfing saja dan dibayar Rp150 ribu. Saya kecewa, karena tidak tahu kalau diambil gambar untuk film itu," tambahnya.

Sementara Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Polisi I Gde Sugianyar Dwi Putra menambahkan, sejauh ini pihaknya baru minta keterangan kepada sejumlah orang selaku saksi.

"Kami akan terus mengumpulkan bukti-bukti dan minta keterangan sejumlah saksi yang terlibat dalam pembuatan film dokumenter itu," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010