Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menggelar pameran seni rupa mengusung tema "Homoludens 4" selama dua pekan, mulai Senin (9/9) hingga 24 September 2013,
"Pameran tersebut menampilkan sejumlah karya terkini sebagai respons atas tema besar `Bermain dalam Pandangan Perupa`," kata staf Bentara Budaya Bali (BBB) Juwitta K. Lasut yang menata pameran tersebut di Denpasar, Minggu.
Pemilihan tema, kata dia, tercermin dalam kerangka pameran yang mengacu pada konsep bahwa manusia adalah makhluk bermain. Hal ini pula yang dilakoni para perupa dengan memainkan estetika, artistika bentuk dan warna dalam kanvas, kertas, kayu, maupun media lainnya.
Juwitta K. Lasut menjelaskan, selain memberi respons kreatif atas tema pameran kali ini juga bertujuan membuka ruang baca tafsir atas karya-karya mutakhir perupa peserta pameran.
Dengan demikian, menurut dia, sangat memungkinkan menikmati memahami perkembangan estetika dan pencapaian artistika sang perupa, serta menghasilkan pengetahuan melalui penerbitan buku yang berisi refleksi kurator.
Selain itu, lanjut dia, akan mengetahui mutu artistik dan cita-rasa estetik mereka. Pameran tersebut digagas oleh Emmitan CA Gallery dengan persiapan dalam waktu yang relatif cukup lama.
Peserta pameran dari enam kota di Indonesia yang meliputi Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Batu, dan tuan rumah Bali menyuguhkan karya-karya dari seniman mumpuni dengan gaya dan umur yang beraneka.
Mereka antara lain Aan Arief Rahmanto, Aditya Novali, Agung Tato, Agus Cahaya, Agus Suwage, Agus Triyanto Br, Akiq Aw, Andy Dewantoro, Arie Diyanto, Ayu Arista Murti, Benny Wicaksono, Bob "Sick" Yudhita, dan Chusin Setiadikara dan sebagainya.
Pameran tersebut juga disertai serangkaian diskusi seni rupa yang beranjak dari tema utama "Homoludens 4". (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pameran tersebut menampilkan sejumlah karya terkini sebagai respons atas tema besar `Bermain dalam Pandangan Perupa`," kata staf Bentara Budaya Bali (BBB) Juwitta K. Lasut yang menata pameran tersebut di Denpasar, Minggu.
Pemilihan tema, kata dia, tercermin dalam kerangka pameran yang mengacu pada konsep bahwa manusia adalah makhluk bermain. Hal ini pula yang dilakoni para perupa dengan memainkan estetika, artistika bentuk dan warna dalam kanvas, kertas, kayu, maupun media lainnya.
Juwitta K. Lasut menjelaskan, selain memberi respons kreatif atas tema pameran kali ini juga bertujuan membuka ruang baca tafsir atas karya-karya mutakhir perupa peserta pameran.
Dengan demikian, menurut dia, sangat memungkinkan menikmati memahami perkembangan estetika dan pencapaian artistika sang perupa, serta menghasilkan pengetahuan melalui penerbitan buku yang berisi refleksi kurator.
Selain itu, lanjut dia, akan mengetahui mutu artistik dan cita-rasa estetik mereka. Pameran tersebut digagas oleh Emmitan CA Gallery dengan persiapan dalam waktu yang relatif cukup lama.
Peserta pameran dari enam kota di Indonesia yang meliputi Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Batu, dan tuan rumah Bali menyuguhkan karya-karya dari seniman mumpuni dengan gaya dan umur yang beraneka.
Mereka antara lain Aan Arief Rahmanto, Aditya Novali, Agung Tato, Agus Cahaya, Agus Suwage, Agus Triyanto Br, Akiq Aw, Andy Dewantoro, Arie Diyanto, Ayu Arista Murti, Benny Wicaksono, Bob "Sick" Yudhita, dan Chusin Setiadikara dan sebagainya.
Pameran tersebut juga disertai serangkaian diskusi seni rupa yang beranjak dari tema utama "Homoludens 4". (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013