Balige (Antara Bali ) - Prosesi "mangebang solu bolon" (mengelilingi danau Toba menggunakan sampan besar) akan dilaksanakan tim solu bolon Kabupaten Toba Samosir di pelabuhan Balige, Jumat (5/9) sebelum diberangkatkan ke Samosir, guna memeriahkan Festival Danau Toba (FDT) 2013.
"Mangebang solu adalah sebuah kegiatan tradisi Batak yang saat ini sudah hampir dilupakan," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Toba Samosir, Ultri Sonlahir Simangunsong di Balige, Rabu.
Solu bolon adalah sejenis dragon boat berukuran besar dapat menampung 22 orang, dihiasi "gorga" sehingga memiliki nilai estetika tersendiri, dan digunakan masyarakat Batak pada zaman dulu sebagai sarana transportasi danau untuk melakukan berbagai kegiatan.
Menurut dia, sebanyak 17 unit solu bolon (perahu besar) yang dipersiapkan panitia FDT 2013 telah selesai digorga (diukir dengan ornamen Batak) di Balige dan akan diberangkatkan ke lokasi penyelenggaraan festival lomba di Pangururan, Kabupaten Samosir.
Namun, sebelum diseberangkan ke Samosir, prosesi mangebang akan dilaksanakan di pelabuhan Balige dengan acara "mangadati pande gorga" (ritual adat ucapan terima kasih) bagi "panggorga" yang mengukir solu berbahan fiber tersebut.
Selanjutnya, kata Ultri, akan dilaksanakan penyerahan hole (dayung) kepada para peserta kontingen yang terdiri dari 22 orang dalam satu tim, masing-masing 20 atlit dayung, satu orang juru mudi dan satu orang lagi penabuh gendang.
Kemudian, acara mangadati raja huta (penghormatan bagi pemuka adat) akan dirangkaikan dengan pangurason (pemberkatan) solu bolon tersebut yang dilaksanakan dalam ritual Danau Toba dengan mangallang itak gurgur (memakan sejenis kueh dari tepung beras).
"Peluncuran secara simbolik solu bolon tersebut akan dirangkaikan dengan acara pelepasan mengelilingi Danau Toba sebanyak tujuh kali putaran," sebut Ultri. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Mangebang solu adalah sebuah kegiatan tradisi Batak yang saat ini sudah hampir dilupakan," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Toba Samosir, Ultri Sonlahir Simangunsong di Balige, Rabu.
Solu bolon adalah sejenis dragon boat berukuran besar dapat menampung 22 orang, dihiasi "gorga" sehingga memiliki nilai estetika tersendiri, dan digunakan masyarakat Batak pada zaman dulu sebagai sarana transportasi danau untuk melakukan berbagai kegiatan.
Menurut dia, sebanyak 17 unit solu bolon (perahu besar) yang dipersiapkan panitia FDT 2013 telah selesai digorga (diukir dengan ornamen Batak) di Balige dan akan diberangkatkan ke lokasi penyelenggaraan festival lomba di Pangururan, Kabupaten Samosir.
Namun, sebelum diseberangkan ke Samosir, prosesi mangebang akan dilaksanakan di pelabuhan Balige dengan acara "mangadati pande gorga" (ritual adat ucapan terima kasih) bagi "panggorga" yang mengukir solu berbahan fiber tersebut.
Selanjutnya, kata Ultri, akan dilaksanakan penyerahan hole (dayung) kepada para peserta kontingen yang terdiri dari 22 orang dalam satu tim, masing-masing 20 atlit dayung, satu orang juru mudi dan satu orang lagi penabuh gendang.
Kemudian, acara mangadati raja huta (penghormatan bagi pemuka adat) akan dirangkaikan dengan pangurason (pemberkatan) solu bolon tersebut yang dilaksanakan dalam ritual Danau Toba dengan mangallang itak gurgur (memakan sejenis kueh dari tepung beras).
"Peluncuran secara simbolik solu bolon tersebut akan dirangkaikan dengan acara pelepasan mengelilingi Danau Toba sebanyak tujuh kali putaran," sebut Ultri. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013