Batam (Antara Bali) - Kota Batam menjadi urutan ke tiga daerah tujuan wisatawan manca negara (Wisman) yang datang ke Indonesia, setelah Bali dan Jakarta pada semester pertama 2013, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam Yusfa Hendri.
Yusfa Hendri di Batam, Selasa, mengatakan Wisman yang berkunjung ke Batam pada semester pertama 2013 sebanyak 643.676 orang, atau 15,49 persen dari total kunjungan ke Indonesia yaitu 4.154.478 orang.
Sedangkan wisman yang datang melalui pintu masuk Bali sebanyak 1.473.282 orang atau 35,46 persen dan Jakarta sebanyak 1.081.536 orang atau 26,03 persen.
"Secara total jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia meningkat, dari 3.876$310 orang periode Januari-Juni 2012 menjadi 4.154.478 orang periode Januari-Juni 2013 atau naik 7,18 persen," katanya.
Banyaknya wisman yang masuk ke Batam juga berimplikasi pada kenaikan pendapatan asli daerah dari pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
"Berdasarkan asumsi peningkatan kunjungan wisman, pemerintah menaikan target PAD dari hotel, restoran dan hiburan. Tiga-tiganya target naik," kata Yusfa. Namun, ia enggan menyebutkan kenaikan target pemerimaan pajak itu. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Yusfa Hendri di Batam, Selasa, mengatakan Wisman yang berkunjung ke Batam pada semester pertama 2013 sebanyak 643.676 orang, atau 15,49 persen dari total kunjungan ke Indonesia yaitu 4.154.478 orang.
Sedangkan wisman yang datang melalui pintu masuk Bali sebanyak 1.473.282 orang atau 35,46 persen dan Jakarta sebanyak 1.081.536 orang atau 26,03 persen.
"Secara total jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia meningkat, dari 3.876$310 orang periode Januari-Juni 2012 menjadi 4.154.478 orang periode Januari-Juni 2013 atau naik 7,18 persen," katanya.
Banyaknya wisman yang masuk ke Batam juga berimplikasi pada kenaikan pendapatan asli daerah dari pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
"Berdasarkan asumsi peningkatan kunjungan wisman, pemerintah menaikan target PAD dari hotel, restoran dan hiburan. Tiga-tiganya target naik," kata Yusfa. Namun, ia enggan menyebutkan kenaikan target pemerimaan pajak itu. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013