Denpasar (Antara Bali) - Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gede Alit Widana mengatakan, pihaknya optimistis pelaku pemerkosa bocah di bawah umur dapat ditangkap.

"Kami berobsesi pelaku pemerkosa bocah harus tertangkap, dan kami yakin dapat melakukan itu," kata Kapoltabes Alit dengan nada tinggi ketika beraudensi dengan rombongan ibu-ibu peduli bocah, di markas Polda Bali di Denpasar, Senin.

Kapoltabes dalam kesempatan tersebut sedikit geram ketika menanggapi salah seorang perwakilan ibu-ibu peduli bocah yang mempertanyakan kinerja polisi, sekaligus memberikan "deadline" bagi pengungkapan kasus tersebut.

Menurut Alit, masalah pengungkapan kasus tidak dapat ditentukan atau dibatasi dengan waktu.

"Kasus lebih banyak dapat diungkap apabila ada keterangan saksi, barang bukti serta petunjuk lainnya lengkap. Tanpa itu, berapa pun waktu yang tersedia, tidak akan mampu mengungkap suatu kejadian," katanya.

Sedangkan untuk kasus pemerkosaan ini, kata Kapoltabes, pihaknya mengalami kendala untuk itu. "Kami sangat sulit mendapat keterangan sehubungan korbannya masih tergolong anak-anak," katanya.

Dikatakan, petugas sangat sulit mendapat keterangan dari korban, misalnya untuk mencari satu TKP butuh waktu satu minggu hingga satu bulan. Belum lagi adanya hambatan orang tua korban yang tidak ingin anaknya diuber-uber terus oleh aparat, ujar Alit.

Namun, menurut Alit, meskipun ada kendala pihaknya tidak tinggal diam dan selalu mendekati para korban.  Akhirnya, dalam waktu dua bulan petugas baru dapat menyelesaikan sketsa wajah pelaku yang direkonstruksi dari keterangan para korban.

Selain itu, upaya yang telah dilakukan adalah melakukan tatap muka dengan seluruh desa pekraman, sistem keamanan desa adat (pecalang), tokoh adat termasuk dengan para guru dan murid dengan melibatkan sekitar 350 personel, termasuk menyebar sketsa wajah pelaku.

Dengan disebarnya sketsa wajah tersebut, ia berharap masyarakat yang menemukan orang yang mirip dengan gambar sketsa, segera dapat melaporkan kepada aparat keamanan terdekat.

"Segera laporkan jika menemukan orang yang mirip dengan gambar sketsa wajah ini, dan jangan sekali-kali main hakim sendiri. Biarkan kami yang akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Alit.

Ia mengatakan, pihaknya juga berupaya untuk dapat mengungkap kasus yang meresahkan ini. Di samping mengharapkan seluruh peran orang tua untuk dapat menjadi polisi di keluarganya masing-masing.

Terkait kasus ini, sejak akhir pekan lalu Gerakan Ibu Peduli Bocah telah menggalang ribuan tanda tangan dari masyarakat yang intinya  mendesak polisi dan para pemangku kepentingan lainnya segera dapat mengungkap kasus itu.

Dalam kesempatan tersebut, sebuah spanduk bertuliskan "Gerakan ibu-ibu peduli meminta supaya aparat penegak hukum bekerja keras mengungkap kasus pemerkosaan terhadap anak di Bali", diserahkan langsung oleh ibu-ibu kepada Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010