Denpasar (Antara Bali) - Pajak hotel dan restoran (PHR)memberikan kontribusi sebesar 30 persen terhadap pertumbuhan perekonomian di Bali.

"Pertumbuhan sektor PHR mewarnai perekonomian Bali dan naik-turunnya sektor andalan itu dapat dijadikan gambaran perkembangan perekonomian di daerah tujuan wisata ini," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Suarsa di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, perkembangan sektor PHR sebagai dampak dari kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri. Tingkat kunjungan wisman ke Bali pada triwulan II/2013 sebanyak 766.000 orang.

Kondisi itu meningkat sebesar 5,36 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kondisi itu juga mempengaruhi tingkat hunian kamar hotel (TPK) yang rata-rata meningkat sebesar 3,87 persen.

Gede Suarsa menambahkan bahwa peningkatan TPK tertinggi terjadi pada klasifikasi hotel berbintang satu sebesar 12,63 persen, menyusul hotel berbintang tiga 9,76 persen. Sementara hotel berbintang lima justru menurun 0,83 persen.

Namun menurut catatan Perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Bali rendahnya angka TPK pada beberapa jenis hotel berbintang akibat pertambahan jumlah kamar dan hotel dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.

Kondisi itu akan mengakibatkan menurunnya TPK, karena ketersediaan kamar meningkat, sehingga secara persentase akan melihatan turun atau melambat. Padahal sebenarnya secara riil pendapatan dari sektor perhotelan tetap meningkat. (*/DWA)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013