Denpasar (Antara Bali) - Harga kakao di tingkat petani di Bali terdongkrak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi awal bulan lalu.

"Kondisi itu cukup menggembirakan bagi petani untuk meningkatkan produksi," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Selasa.

Kakao yang dihasilkan para di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Jembrana saat ini harganya mencapai Rp23.500 per kilogram, sebelumnya Rp22.800 per kilogram.

"Sekecil apa pun peningkkatan hasil pertanian tersebut cukup menggairahkan bagi petani yang ada di daerah pedesaan, dan kondisi itu pula mendorong untuk meningkkatkan usahanya terutama dalam berproduksi," ujarnya.

Dewa Buana menjelaskan bahwa harga kopi jenis arabika di tingkat petani akhir pekan ini di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Badung stabil, yakni Rp28.800 per kilogram.

Sementara harga kopi jenis robusta turun di tingkat petani dari sekitar Rp24.000 per kilogram menjadi seharga Rp23.500/kg awal Agustus 2013.

"Walau pun demikian petani Bali menikmati harga kopi cukup baik," ujar Dewa Buana.

Harga kopi di pasaran internasional belakangan ini agak melorot akibat negara produsen mengalami panen raya, suplai ke pasaran cukup melimpah sehingga harga turun sesuai hukum dagang yang berlaku. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013