Mangapura (Antara Bali) - Bupati Badung Anak Agung Gde Agung membuka lomba desa adat dan karang taruna di Desa Beringkit, Selasa.
"Ajang lomba tahunan itu merupakan kesempatan untuk belajar dan sekaligus untuk melestarikan adat dan budaya Bali," katanya.
Ia menjelaskan bahwa adat dan budaya Bali merupakan warisan leluhur sehingga sebagai generasi muda wajib menjaga dan melestarikannya sehingga tidak punah termakan kemajuan zaman.
Selain itu, kata dia, pelestarian adat dan budaya juga merupakan bagian dari "Yadnya" atau bakthi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ajang lomba tersebut juga menjadi ajang promosi pariwisata karena pariwisata di Pulau Dewata mengandalkan adat, budaya, dan alam.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Badung memeberikan bantuan kepada desa adat setempat untuk bisa meningkatkan dan menjaga seni adat dan budayanya.
Namun pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak memperdebatkan bantuan tersebut tidak menimbulkan konflik. "Jika bantuan itu diperdebatkan dan menimbulkan konflik, maka bantuan itu akan dihentikan," ucapnya.
Dia juga berharap kepada masyarakat agar warisan adat seperti halnya histori adat dan budaya tersebut agar tetap dijaga dan dilestarikan karena menjadi dasar acuan melaksanakan upacara agama di pura-pura tersebut. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Ajang lomba tahunan itu merupakan kesempatan untuk belajar dan sekaligus untuk melestarikan adat dan budaya Bali," katanya.
Ia menjelaskan bahwa adat dan budaya Bali merupakan warisan leluhur sehingga sebagai generasi muda wajib menjaga dan melestarikannya sehingga tidak punah termakan kemajuan zaman.
Selain itu, kata dia, pelestarian adat dan budaya juga merupakan bagian dari "Yadnya" atau bakthi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ajang lomba tersebut juga menjadi ajang promosi pariwisata karena pariwisata di Pulau Dewata mengandalkan adat, budaya, dan alam.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Badung memeberikan bantuan kepada desa adat setempat untuk bisa meningkatkan dan menjaga seni adat dan budayanya.
Namun pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak memperdebatkan bantuan tersebut tidak menimbulkan konflik. "Jika bantuan itu diperdebatkan dan menimbulkan konflik, maka bantuan itu akan dihentikan," ucapnya.
Dia juga berharap kepada masyarakat agar warisan adat seperti halnya histori adat dan budaya tersebut agar tetap dijaga dan dilestarikan karena menjadi dasar acuan melaksanakan upacara agama di pura-pura tersebut. (WRA)
Editor : I Gede Wira Suryantala
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013