Tabanan (Antara Bali) - Angkutan umum di Kabupaten Tabanan sepi penumpang sejak pemerintah daerah setempat mengumumkan kenaikan tarif sebesar 20 persen untuk menyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Dari pagi antre, baru siang hari dapat penumpang. Itu pun cuma Rp30 ribu," kata Wayan Putra (50), sopir angkutan kota saat ditemui di Terminal Pesiapan, Kabupaten Tabanan, Jumat.
Biasanya dia pada siang hari sudah bisa meraih pendapatan kotor Rp50 hari. "Kebetulan saat ini musim liburan sekolah. Dari pagi tidak ada penumpang," kata sopir asal Pasekan itu.
Sejak BBM naik, tarif angkutan kota di Tabanan naik dari Rp4.000 menjadi Rp5.000 untuk sekali jalan. "BBM belum naik saja, penumpang sudah sepi," kata Putra menuturkan.
Bahkan saat ini tinggal 30 unit angkutan kota di Kabupaten Tabanan yang masih beroperasi dari sebelumnya yang mencapai 80 unit. "Sudah banyak angkot yang gulung tikar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Tabanan Made Agus Hartawiguna mengatakan bahwa kenaikan tarif penumpang menyesuaikan keputusan Pemerintah Provinsi Bali.
"Kalau provinsi sudah memutuskan kenaikan 20 persen, tentu kami juga tidak jauh dari kisaran itu," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dari pagi antre, baru siang hari dapat penumpang. Itu pun cuma Rp30 ribu," kata Wayan Putra (50), sopir angkutan kota saat ditemui di Terminal Pesiapan, Kabupaten Tabanan, Jumat.
Biasanya dia pada siang hari sudah bisa meraih pendapatan kotor Rp50 hari. "Kebetulan saat ini musim liburan sekolah. Dari pagi tidak ada penumpang," kata sopir asal Pasekan itu.
Sejak BBM naik, tarif angkutan kota di Tabanan naik dari Rp4.000 menjadi Rp5.000 untuk sekali jalan. "BBM belum naik saja, penumpang sudah sepi," kata Putra menuturkan.
Bahkan saat ini tinggal 30 unit angkutan kota di Kabupaten Tabanan yang masih beroperasi dari sebelumnya yang mencapai 80 unit. "Sudah banyak angkot yang gulung tikar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Tabanan Made Agus Hartawiguna mengatakan bahwa kenaikan tarif penumpang menyesuaikan keputusan Pemerintah Provinsi Bali.
"Kalau provinsi sudah memutuskan kenaikan 20 persen, tentu kami juga tidak jauh dari kisaran itu," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013