Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat Minang menyampaikan pesan demokrasi melalaui pementasan "Manjapuit Marapulai" pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV di Wantilan Taman Budaya, Denpasar, Rabu.

"Manjapuit Marapulai" adalah rangkaian menjemput mempelai dengan diiringi tari persembahan, Silat Bamam Balagi, dan Randai Ilau.

"Manjapuit Marapulai" merupakan rangkaian acara menjemput mempelai (penganti) dengan berbagai rangkaian yang berarti menepati janji yang pernah diucapkan.

Menurut Kepala Bidang Seni dan Nilai budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Barat Safri Yusuf, kaitannya dalam kehidupan sekarang adalah pemerintah harus menepati janji yang pernah disampaikan pada saat kampanye.

"Bertepatan saat ini di Bali telah suskes melaksanakan pesta demokrasi dengan aman dan damai sehingga sekarang kewajiban para pemangku kepentingan untuk menepati janji-jinya pada saat kampanye," ucapnya.

Ia mengemukakan bahwa jika pemerintah atau masyarakat tidak menepati janjinya maka akan dikucilkan sehingga nantinya alam yang akan memberikan pendidikan dan mengubah sikapnya.

Selain pementasan tersebut duta seniman Sumbar itu juga menyuguhkan kesenian silat (bela diri) yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Masyarakat Minang Kabau memiliki kebiasaan suka merantau semenjak beratus-ratus tahun yang lalu dan untuk merantau tentu saja mereka harus memiliki bekal yang cukup untuk membela diri selama perjalanan atau di rantau.

"Selain untuk bekal diri selama merantau, silek penting untuk pertahankan negara terhadap ancaman dari luar," katanya.

Selanjutnya Tari Radai yang juga terdiri dari seni tari, silat dan pertujukan permainan musik tradisional khas Minang Kabau.

Tari Randai berasal dari kata merandai yang berarti mengarang atau melingkari suatu kawasan lapang untuk mencari sesuatu yang hilang.

Tari Randai terdiri terdiri dari empat gerakan tari yaitu asas tari silat, Gurundam/Nyanyian, musik dan lakon.

Konsep Randai yaitu gerakan gelombang dan elemen kesatuan, kerja sama, sepakat timbul untuk menghasilkan randai gelombang yang menarik. (WRA)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013