Jakarta (Antara Bali) - Ketua Pusat Studi Pancasila Yudi Latief menilai liberalisme politik yang berlangsung saat ini menghancurkan nilai-nilai Pancasila dan kebhinnekaan.

"Dua aspek yang melumpuhkan kebhinnekaan dan nilai-nilai Pancasila adalah liberalisme politik dan kapitalisme pembangunan ekonomi," kata Yudi Latief dalam dialog "DPD dan Kebhinnekaan Indonesia" bersama anggota DPD RI John Pieris dan budayawan Radhar Panca Dahana di Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurut Yudi, paradigma materialistik tersebut merambah pada dunia pendidikan, sehingga wajar kalau dalam 15 tahun reformasi ini justru memperkuat liberalisasi politik dan pragmatisme pembangunan.

Menurut Yudi sejak dulu watak partai itu cenderung pragmatis dan untuk kepentingan kelompok dan kepentingan yang sempit. Yudi menjelaskan parpol tak ada yang berkomitmen atau memiliki cetak biru untuk memperbaiki bangsa ini. Anehnya itu dilanjutkan di era reformasi ini.

"Dengan begitu maka Pancasila dan Kebhinnekaan tak bergigi, tak terlaksana, dan tak diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," katanya. (*/WRA)

Pewarta: Oleh Jaka Suryo

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013