Dosen Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) berhasil mengembangkan Nusaheritage.id, sebuah platform berbasis AI yang menjadi Pusat Data Imersif Warisan Budaya Nusantara.

Ketua Tim Nusaheritage.id Ida Bagus Ary Indra Iswara dalam keterangan di Denpasar, Sabtu, mengatakan inovasi itu turut mengantarkan mereka meraih Juara 1 Kategori Profesional dalam Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia “Budaya Go!” 2025, yang puncaknya digelar pada Malam Apresiasi di Pos Bloc, Jakarta Pusat, 7 Desember 2025 lalu.

Bagus Ary mengatakan platform ini merupakan jawaban di tengah derasnya modernisasi dan arus digitalisasi, dimana ini menjadi wadah menjaga kekayaan budaya Indonesia agar tetap hidup dan relevan.

“Di tengah kelebihan Indonesia yang memiliki lebih dari 1.331 kelompok etnis dan 11.400 objek warisan budaya, ironisnya, kurang dari 20 persen yang terdokumentasikan dengan memadai,” ucapnya.

“Dengan ancaman bencana alam, gempa, hingga kebakaran, warisan budaya Indonesia berada dalam kondisi rapuh, begitu hilang, hilang semuanya, di sinilah Nusaheritage.id hadir sebagai benteng digital peradaban Indonesia,” sambung Dosen INSTIKI itu.

Ia menjelaskan, platform ini bekerja untuk mengubah arsip budaya menjadi digital twin berpresisi tinggi, dengan empat fondasi utama.

Yaitu, Perlindungan Presisi Tinggi, Akses Riset & Edukasi Terbuka, Integrasi AI & Pengetahuan Budaya, serta Ekosistem Kolaboratif & Partisipatif. 

“Nusaheritage.id bukan sekadar galeri digital, Nusaheritage.id adalah infrastruktur pengetahuan budaya nasional dengan ribuan aset budaya melalui 32 tur VR yang telah diverifikasi,” ujarnya.

Ketua tim dari kompetisi lintas perguruan tinggi itu mengatakan kunci kemenangan Nusaheritage.id bukan hanya digitalisasi aset budaya, melainkan bagaimana tim Nusaheritage.id membuktikan bahwa pelestarian budaya dapat ditingkatkan ke level imersif dan berkelanjutan, melampaui sekadar pemindaian data.

Dikembangkan di bawah Pusat Studi Digitalisasi Budaya Bali INSTIKI, platform ini mengusung visi futuristik sebagai Black Box Imersif Budaya Nusantara.

“Bayangkan sebuah black box yang mampu merekam perjalanan waktu suatu budaya, mulai dari wujud fisik, ruang, narasi, hingga konteks sosialnya, dengan teknologi fotogrametri, LiDAR, AI, dan VR, Nusaheritage.id menyajikan pengalaman menjelajah budaya nusantara seolah hadir langsung di ruang dan masa aslinya, data yang direkam bukan hanya untuk dilihat, tetapi untuk dilestarikan selamanya, melampaui rentan waktu,” kata dia.

Melalui pengembangan yang berkelanjutan, Nusaheritage.id mengajak masyarakat, peneliti, akademisi, komunitas budaya, hingga pemerintah untuk ikut membangun benteng digital ini.

Adapun Tim Nusaheritage.id terdiri dari Ir. Ida Bagus Ary Indra Iswara, S.Kom., M.Kom (INSTIKI) sebagai Ketua Tim, dengan anggota Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T.,M.T (INSTIKI), Ir. Ida Bagus Gede Sarasvananda, S.Kom., M.Cs (UNUD), Ir. I Komang Arya Ganda Wiguna, S.Kom., M.Cs (UNUD), serta Rizkita Ayu Mutiarani, S.Sn., M.Sn (ISI Bali). 

Acara prestisius yang digagas oleh Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan Budaya Digital ini diikuti oleh 627 tim dari 33 provinsi, dengan 20 tim terbaik terdiri dari 10 tim kategori Pelajar/Mahasiswa dan 10 tim kategori Profesional melaju ke Grand Final. 

Selama empat hari, para finalis, termasuk dari tim Nusaheritage.id menjalani pameran karya, penjurian intensif, hingga demo produk di hadapan juri dari kalangan akademisi, teknolog, dan budayawan. 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025