Negara (Antara Bali) - Pendangkalan yang terjadi pada beberapa sungai di Kabupaten Jembrana membuat Bupati I Putu Artha prihatin, karena akan berimbas pada sektor pertanian.
"Pendangkalan pada sungai-sungai yang berhubungan dengan subak atau irigasi, sangat menganggu petani karena debit air tidak lancar," kata Bupati Artha saat mengikuti gotong royong pengerukan Sungai Piuh di Negara, Jumat.
Khusus untuk Sungai Piuh yang berhubungan dengan empat subak di beberapa wilayah berbeda tersebut, pengendapan lumpur yang menyebabkan pendangkalan mencapai ketebalan sekitar 45 centimeter dengan panjang 100 meter.
Karena medan yang sempit, Bupati Artha mengaku, pihaknya tidak bisa menggunakan alat berat untuk mengeruk endapan lumpur tersebut.
"Saya minta warga yang gotong-royong jumlahnya ditambah. Kalau rutin dilakukan, endapan lumpur ini pasti kan bersih," ujar Artha.
Agar tidak terjadi endapan, ia minta masyarakat di sekitar lingkungan sungai untuk turut menjaganya, dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pendangkalan pada sungai-sungai yang berhubungan dengan subak atau irigasi, sangat menganggu petani karena debit air tidak lancar," kata Bupati Artha saat mengikuti gotong royong pengerukan Sungai Piuh di Negara, Jumat.
Khusus untuk Sungai Piuh yang berhubungan dengan empat subak di beberapa wilayah berbeda tersebut, pengendapan lumpur yang menyebabkan pendangkalan mencapai ketebalan sekitar 45 centimeter dengan panjang 100 meter.
Karena medan yang sempit, Bupati Artha mengaku, pihaknya tidak bisa menggunakan alat berat untuk mengeruk endapan lumpur tersebut.
"Saya minta warga yang gotong-royong jumlahnya ditambah. Kalau rutin dilakukan, endapan lumpur ini pasti kan bersih," ujar Artha.
Agar tidak terjadi endapan, ia minta masyarakat di sekitar lingkungan sungai untuk turut menjaganya, dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013