BUMD Bank BPD Bali membangun kantor pusat yang baru dengan menganggarkan Rp175,7 miliar sebagai upaya mendukung perluasan kapasitas dalam mengembangkan potensi bisnis termasuk sektor UMKM.
“Waktu pengerjaan proyek ini 450 hari sesuai kontrak atau ditargetkan rampung pada Desember 2026,” kata Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Bali, Jumat.
Ada pun proyek pembangunan gedung kantor pusat baru tersebut menempati lahan seluas 50 are atau 5.000 meter persegi yang ada di Jalan Puputan Renon, Denpasar atau berjarak sekitar 250 meter dari lokasi gedung saat ini yang sudah berdiri sejak 1982.
Nantinya, gedung lama akan difungsikan sepenuhnya untuk cabang Renon Denpasar mengingat proyeksi peningkatan kapasitas bisnis dan kinerja usaha.
Ia menargetkan gedung baru itu mendukung peningkatan kinerja sesuai peta jalan pertumbuhan aset ditargetkan mencapai Rp60 triliun pada 2030.
Ada pun saat ini aset bank milik pemerintah daerah di Bali itu, kata dia, sudah menembus Rp42 triliun per September 2025 atau tumbuh 9,01 persen secara tahunan.
Sedangkan kredit mencapai Rp24,7 triliun atau tumbuh 9,82 persen, dengan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp35,5 triliun atau tumbuh 6,68 persen.
Sementara itu, laba menembus Rp945 miliar atau tumbuh 22,14 persen secara tahunan.
“Kami targetkan 2026, kami naik menjadi KBMI dua,” ucapnya sembari menambahkan modal inti saat ini mencapai Rp5,2 triliun.
Ada pun klasifikasi bank berdasarkan modal inti (KBMI) dua mengacu kepada kelompok bank yang memiliki modal inti di atas Rp6 triliun namun tidak melebihi Rp14 triliun.
Dengan target naik kelompok bank, ia menjelaskan maka produk keuangan akan lebih beragam dan memiliki kemampuan menyerap risiko lebih besar.
Ada pun UMKM masih menjadi salah satu fokus dengan rasio realisasi kredit sektor itu saat ini mencapai 54 persen, sehingga Bank Indonesia (BI) memberikan insentif giro wajib minimum (GWM) sebesar 4,5 persen untuk periode September-November 2025.
Sementara itu, proyek gedung baru itu ditandai dengan proses peletakan baru pertama yang dilaksanakan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, disaksikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali Kristrianti Puji Rahayu, direksi dan komisaris BPD Bali, perwakilan BI Bali serta para pemegang saham yakni kepala daerah dari sembilan kabupaten/kota di Bali.
Editor : Widodo Suyamto Jusuf
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025