Denpasar (Antara Bali) - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Pastika-Sudikerta mengklaim "jagonya" memenangi Pilkada Bali dengan selisih 6.781 suara berdasarkan hasil perhitungan dari para saksi yang diterjunkan ke seluruh tempat pemungutan suara.
"Data yang kami himpun ini berdasarkan hasil rekapitulasi formulir C1 di seluruh Bali pada 6.371 TPS. Pasangan Pastika-Sudikerta menang dengan perolehan 1.064.126 suara atau 50,16 persen," kata Ketua Tim Pemenangan Paket `Pasti-Kerta` Made Mudarta, di Denpasar, Kamis.
Sedangkan pasangan nomor urut 1 atau paket Puspayoga-Dewa Sukrawan memperoleh 1.057.345 suara atau setara dengan 49,84 persen.
"Paket kami menang pada empat kabupaten yakni di Klungkung (64,50 persen), Buleleng (63,75 persen), Badung (53,46 persen) dan Karangasem (61,70 persen)," ujarnya didampingi Ketua Tim Koalisi Bali Mandara Gede Sumarjaya Linggih.
Perolehan persentase suara paket Pasti-Kerta pada lima kabupaten lainnya, Tabanan (42,71 persen), Jembrana (39,96 persen), Gianyar (45,02 persen), Denpasar (36,26 persen) dan Bangli (44,85 persen).
"Kami memprediksi perolehan suara ini bisa terus naik, karena kami menemukan beberapa TPS yang ada 100 persen suara untuk pasangan nomor urut 1, padahal di sana jelas-jelas ada tiga saksi kami," ujarnya.
Pihaknya juga sudah melayangkan aduan dan protes ke Panwaslu terkait ditemukannya perolehan suara 100 persen tersebut dan meminta KPU serta Panwaslu menyikapi banyaknya pemilih di rumah sakit yang tidak dapat menyalurkan hak pilihnya.
"Kami juga sudah meminta kepada para saksi dan tim di daerah untuk mengawal proses rekapitulasi suara dari tingkat desa hingga ke kabupaten agar jangan sampai ada suara-suara siluman," katanya.
Mudarta berpendapat dengan hasil perolehan suara berdasarkan perhitungan riil dari para saksi itu berarti Gubernur Bali akan tetap dipegang oleh Made Mangku Pastika, dan hanya berganti wakil gubernur menjadi Ketut Sudikerta. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Data yang kami himpun ini berdasarkan hasil rekapitulasi formulir C1 di seluruh Bali pada 6.371 TPS. Pasangan Pastika-Sudikerta menang dengan perolehan 1.064.126 suara atau 50,16 persen," kata Ketua Tim Pemenangan Paket `Pasti-Kerta` Made Mudarta, di Denpasar, Kamis.
Sedangkan pasangan nomor urut 1 atau paket Puspayoga-Dewa Sukrawan memperoleh 1.057.345 suara atau setara dengan 49,84 persen.
"Paket kami menang pada empat kabupaten yakni di Klungkung (64,50 persen), Buleleng (63,75 persen), Badung (53,46 persen) dan Karangasem (61,70 persen)," ujarnya didampingi Ketua Tim Koalisi Bali Mandara Gede Sumarjaya Linggih.
Perolehan persentase suara paket Pasti-Kerta pada lima kabupaten lainnya, Tabanan (42,71 persen), Jembrana (39,96 persen), Gianyar (45,02 persen), Denpasar (36,26 persen) dan Bangli (44,85 persen).
"Kami memprediksi perolehan suara ini bisa terus naik, karena kami menemukan beberapa TPS yang ada 100 persen suara untuk pasangan nomor urut 1, padahal di sana jelas-jelas ada tiga saksi kami," ujarnya.
Pihaknya juga sudah melayangkan aduan dan protes ke Panwaslu terkait ditemukannya perolehan suara 100 persen tersebut dan meminta KPU serta Panwaslu menyikapi banyaknya pemilih di rumah sakit yang tidak dapat menyalurkan hak pilihnya.
"Kami juga sudah meminta kepada para saksi dan tim di daerah untuk mengawal proses rekapitulasi suara dari tingkat desa hingga ke kabupaten agar jangan sampai ada suara-suara siluman," katanya.
Mudarta berpendapat dengan hasil perolehan suara berdasarkan perhitungan riil dari para saksi itu berarti Gubernur Bali akan tetap dipegang oleh Made Mangku Pastika, dan hanya berganti wakil gubernur menjadi Ketut Sudikerta. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013