Denpasar (Antara Bali) - Poltabes Denpasar akan menggelar razia ke tempat-tempat hiburan malam seperti diskotek dan kafe yang cukup banyak tersebar di wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali.
Razia dilakukan menyusul maraknya tindak kriminal yang diwarnai dengan aksi kekerasan pada lokasi yang sering disebut tempat "dugem" itu, kata Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gede Alit Widana ketika dihubungti di Denpasar, Kamis.
Ia menyebutkan, tim gabungan telah disiapkan untuk bergerak ke sejumlah tempat hiburan malam, termasuk kawasan lain yang selama ini sering diketahui memunculkan keributan.
"Semua tempat yang bikin ribut akan kami razia, dengan harapan dapat menekan jatuhnya korban tindak kekerasan," ucapnya.
Kapoltabes menyebutkan bahwa tempat hiburan malam belakangan ini sering dijadikan kancah tindak kekerasan, mulai dari penganiayaan, penusukan hingga pembunuhan.
Kejadian tersebut umumnya timbul setelah para pelakunya diketahui mabuk minuman keras, kemudian saling bersenggolan dengan pengunjung lain, sehingga terjadi pertengkaran yang tak jarang diakhiri dengan tindak kekerasan.
Celakanya, kata Kombes Widana, tidak sedikit orang yang terlibat pertengkaran itu datang ke tempat hiburan malam dengan membawa senjata tajam.
"Datang dengan membawa senjata, kemudian bikin ribut, jelas dong akan jatuh korban," ujar Kapoltabes Widana.
Petugas pada Satreskrim Poltabes Denpasar mengungkapkan bahwa selama tahun ini sedikitnya tujuh korban, tiga di antaranya anggota TNI dan Polri, menjadi korban penusukan di tempat hiburan malam.
Terakhir, aksi yang umumnya sempat membuat panik pengunjung yang tengah "berjoget ria" itu, menimpa korban Hasan (25), seorang prajurit TNI-AU.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010