Semarapura (Antara Bali) - Peserta Kelompok Belajar (Kejar) Paket A di Kabupaten Klungkung mengerjakan soal-soal ujian nasional setingkat sekolah dasar sambil membawa anaknya ke ruang kelas.
"Dia tidak bisa ditinggal di rumah sendirian. Akhirnya saya ajak ke sekolahan," kata Nengah Arseni (35) di sela-sela mengerjakan soal-soal UN di SD Negeri 3 Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Rabu.
Ibu rumah tangga tersebut membiarkan anaknya yang masih balita bermain di dalam kelas. Walau begitu, ibu-ibu yang ikut UN setara sekolah dasar itu tidak merasa terganggu.
Arseni mengaku sempat merasakan pendidikan sekolah dasar, namun hingga kelas V saja. Didorong oleh keinginan yang kuat untuk mendapatkan ijazah sekolah dasar, dia mengikuti program Kejar Paket A di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gunaraksa Sari di Desa Gunaksa.
"Setelah beberapa bulan belajar, saya dinyatakan bisa mengikuti ujian pakat A. Kalau lulus, saya dapat ijazah setingkat SD," katanya.
Sementara itu, Ketut Sumtra (51) tak mau kalah semangat dengan peserta Kejar Paket A lainnya. "Saya dulu sempat sekolah, tapi sampai kelas IV karena orang tua tidak punya biaya," kata pria yang bekerja sebagai buruh angkut pasir itu.
Ni Nyoman Rudani sebagai penanggung jawab PKBM Gunaraksa Sari menuturkan peserta ujian nasional tahun ini sebanyak 21 orang, namun yang hadir hanya 16 orang.
"Lima orang absen karena sibuk bekerja di sawah dan sedang mengikuti upacara adat. Untuk ikut ujian ini mereka tidak dipungut biaya," kata Rudani. (IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dia tidak bisa ditinggal di rumah sendirian. Akhirnya saya ajak ke sekolahan," kata Nengah Arseni (35) di sela-sela mengerjakan soal-soal UN di SD Negeri 3 Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Rabu.
Ibu rumah tangga tersebut membiarkan anaknya yang masih balita bermain di dalam kelas. Walau begitu, ibu-ibu yang ikut UN setara sekolah dasar itu tidak merasa terganggu.
Arseni mengaku sempat merasakan pendidikan sekolah dasar, namun hingga kelas V saja. Didorong oleh keinginan yang kuat untuk mendapatkan ijazah sekolah dasar, dia mengikuti program Kejar Paket A di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gunaraksa Sari di Desa Gunaksa.
"Setelah beberapa bulan belajar, saya dinyatakan bisa mengikuti ujian pakat A. Kalau lulus, saya dapat ijazah setingkat SD," katanya.
Sementara itu, Ketut Sumtra (51) tak mau kalah semangat dengan peserta Kejar Paket A lainnya. "Saya dulu sempat sekolah, tapi sampai kelas IV karena orang tua tidak punya biaya," kata pria yang bekerja sebagai buruh angkut pasir itu.
Ni Nyoman Rudani sebagai penanggung jawab PKBM Gunaraksa Sari menuturkan peserta ujian nasional tahun ini sebanyak 21 orang, namun yang hadir hanya 16 orang.
"Lima orang absen karena sibuk bekerja di sawah dan sedang mengikuti upacara adat. Untuk ikut ujian ini mereka tidak dipungut biaya," kata Rudani. (IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013