Batam (Antara Bali) - Tujuh perusahaan berminat membangun fasilitas wisata di kawasan Rempang dan Galang di Batam, Kepulauan Riau, meski hingga kini kawasan tersebut belum bisa dikelola.

"Sudah banyak investor yang meminati Rempang dan Galang. Namun karena perubahan statusnya masih berada di Kementerian Kehutanan,  kami belum bisa mengalokasikan lahan kawasan tersebut," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Batam Ilham Eka Hartawan di Batam, Senin.

Ia mengatakan, berdasarkan tata ruang wilayah Rempang dan Galang sebagian besar memang diperuntukkan bagi kawasan wisata.

"Alokasi lahan baru akan diberikan jika statusnya sudah jelas. Saat ini tujuh pengajuan untuk hotel dan resor tersebut masih kami pending," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri sebelumnya mengatakan puluhan usaha pariwisata antre pengurusan izin pembangunan hotel, restoran dan bidang wisata lainnya di Kawasan Rempang dan Galang.

Gubernur Kepulauan Riau M Sani mengatakan padu serasi hutan di Rempang-Galang sudah selesai. Namun masalah status memang belum selesai. (IGT)

Pewarta: Oleh Larno

Editor : I Gusti Ketut Agung Wijaya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013