Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali merencanakan pembangunan monumen di Desa Jagaraga, Kabupaten Buleleng, untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam peperangan melawan penjajah.
"Kami juga berharap pembangunan monumen itu bisa menginspirasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Singraja, Kabupaten Buleleng, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan sejarah Puputan Jagaraga diawali dengan keputusan Raja Buleleng menerapkan sistem "tawan karang" atau menahan seluruh kapal asing yang berlabuh di dermaga Buleleng.
Keputusan itu ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda sehingga terjadilah peperangan di Desa Jagaraga.
Puputan Jagaraga merupakan peperangan pertama di daratan Pulau Dewata yang menginspirasi seluruh masyarakat Bali untuk berperang habis-habisan dengan penjajah.
Pastika mengemukakan bahwa pembangunan monumen itu harus berdasarkan kajian dari segi sejarah.
"Pembangunan monumen Jagaraga perlu perhitungan secara matang agar monumen itu nanti bukan hanya sebagai hiasan atau bangunan tanpa ada arti," kata Calon Gubernur Bali dari Partai Demokrat dan Partai Golkar pada Pilkada 15 Mei mendatang itu. (GDE/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami juga berharap pembangunan monumen itu bisa menginspirasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Singraja, Kabupaten Buleleng, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan sejarah Puputan Jagaraga diawali dengan keputusan Raja Buleleng menerapkan sistem "tawan karang" atau menahan seluruh kapal asing yang berlabuh di dermaga Buleleng.
Keputusan itu ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda sehingga terjadilah peperangan di Desa Jagaraga.
Puputan Jagaraga merupakan peperangan pertama di daratan Pulau Dewata yang menginspirasi seluruh masyarakat Bali untuk berperang habis-habisan dengan penjajah.
Pastika mengemukakan bahwa pembangunan monumen itu harus berdasarkan kajian dari segi sejarah.
"Pembangunan monumen Jagaraga perlu perhitungan secara matang agar monumen itu nanti bukan hanya sebagai hiasan atau bangunan tanpa ada arti," kata Calon Gubernur Bali dari Partai Demokrat dan Partai Golkar pada Pilkada 15 Mei mendatang itu. (GDE/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013