Badung (ANTARA) -
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung Bali I Wayan Adi Arnawa mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Badung siap memfasilitasi dan memberikan dukungan terkait dengan rencana pembangunan Taman Perdamaian atau Museum Bom Bali.
“Terbangunnya museum ini nanti diharapkan dapat menjadi sebuah tempat mengenang peristiwa bom Bali, sebagai pembelajaran bagi generasi muda serta sebagai destinasi wisata baru di Badung,” kata Adi Arnawa saat menerima perwakilan organisasi peduli korban bom Bali dari Australia yang terhimpun dalam pengurus Taman Perdamaian (Peace Park Foundation) dan Istri Suami Anak Dewata (Isana Dewata) di Mangupura, Selasa.
Ia menjelaskan, pihaknya memiliki keseriusan untuk melanjutkan rencana pembangunan museum itu yang awalnya merupakan ide awal dari pihak organisasi dari Australia.
Sebelumnya, Pemkab Badung juga sudah berupaya memfasilitasi, namun karena terbentur anggaran hingga saat ini rencana tersebut belum terealisasi.
Baca juga: Gubernur gaungkan perdamaian di Peringatan 21 Tahun Bom Bali
Tetapi pada saat ini, rencana itu sedang terus diproses dan melewati tahapan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) pembangunan museum oleh Dinas Kebudayaan.
"FS sudah dibuat Dinas Kebudayaan dan sudah selesai. Besok hasil FS sudah bisa dipresentasikan di hadapan perwakilan organisasi. Kami kembali mengundang pihak organisasi Australia, kami rapat lagi untuk presentasi studi kelayakan ini dan berharap akan mendapatkan masukan dari pihak organisasi untuk penyempurnaan rencana yang dibuat,” katanya.
Sekda Adi Arnawa menambahkan, pihaknya berharap akan dapat menjalin kerja sama dengan pihak Australia dalam proses pembangunan nanti, baik mulai dari pembebasan lahan dan pembangunan fisiknya.
Sementara itu, salah satu perwakilan organisasi peduli korban bom Bali, David Napoli menjelaskan, sudah menjadi keseriusan dari pihak organisasi asal Australia itu untuk membangun sebuah museum untuk mengenang peristiwa tragedi bom Bali 2002 dan 2005 silam.
Pihaknya juga sangat mengapresiasi Pemerintah Badung yang sudah mendukung dan siap memfasilitasi serta membantu pembangunan museum tersebut.
“Kehadiran kami di sini untuk memperkenalkan diri sekaligus ingin mengetahui rencana ke depan mengenai pembangunan museum dan kontribusi apa yang bisa kami lakukan untuk ikut berpartisipasi dalam rencana ini," katanya.