London (Antara Bali) - Seorang koki Perancis, Alain Ducasse, memperoleh penghargaan "prestasi seumur hidup", Senin, dari Anugerah 50 Rumah Makan Terbaik Dunia atas karyanya "memajukan seni memasak berkualitas tanpa batas" sepanjang 30 tahun karirnya.
Ducasse (56) adalah salah seorang koki dunia yang paling banyak mendapat tanda penghargaan, ia mendapat nilai tiga bintang Michelin (penghargaan kuliner dunia paling bergengsi), yang pertama pada usia 33 tahun saat bekerja di rumah makan Louis XV di Hotel de Paris, Monaco.
Ia adalah koki pertama yang mendapat tiga bintang Michelin dari tiga kota berbeda dan "kerajaannya" sekarang meliputi 20 rumah makan dunia, sebuah rumah penerbitan kuliner dan satu lembaga kuliner.
"Ini pengakuan dari dunia rumah makan sendiri terhadap prestasi Koki Ducasse dan mempunyai dampak positif," tulis redaktur majalah Restaurant, yang menjadi penyelenggara acara penghargaan "50 Rumah Makan Terbaik Dunia".
Ia menambahkan pernyataannya bahwa pengakuan melalui penghargaan itu bukan hanya atas reputasi Ducasse dalam menyajikan masakan Perancis yang inovatif, melainkan juga pengaruhnya terhadap koki-koki penerus dan pemilik serta pengelola rumah makan. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Ducasse (56) adalah salah seorang koki dunia yang paling banyak mendapat tanda penghargaan, ia mendapat nilai tiga bintang Michelin (penghargaan kuliner dunia paling bergengsi), yang pertama pada usia 33 tahun saat bekerja di rumah makan Louis XV di Hotel de Paris, Monaco.
Ia adalah koki pertama yang mendapat tiga bintang Michelin dari tiga kota berbeda dan "kerajaannya" sekarang meliputi 20 rumah makan dunia, sebuah rumah penerbitan kuliner dan satu lembaga kuliner.
"Ini pengakuan dari dunia rumah makan sendiri terhadap prestasi Koki Ducasse dan mempunyai dampak positif," tulis redaktur majalah Restaurant, yang menjadi penyelenggara acara penghargaan "50 Rumah Makan Terbaik Dunia".
Ia menambahkan pernyataannya bahwa pengakuan melalui penghargaan itu bukan hanya atas reputasi Ducasse dalam menyajikan masakan Perancis yang inovatif, melainkan juga pengaruhnya terhadap koki-koki penerus dan pemilik serta pengelola rumah makan. (IGT)
Editor : I Gusti Ketut Agung Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013