Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali saat ini sedang fokus pada koordinasi penanganan dampak dari hujan deras disertai angin kencang yang melanda Bali.
Sekretaris BPBD Bali Gede Teja saat dikonfirmasi di Denpasar Senin mengatakan, langkah penanganan diutamakan melihat situasi saat ini, seperti pada Minggu (9/2) kemarin di mana terjadi 19 pohon tumbang dan satu tanah longsor di Bali.
“Seperti kemarin ada 19 titik pohon tumbang dalam satu hari, dalam kondisi saat ini kami masih fokus koordinasi penanganan dampak,” katanya.
Sebelum mengutamakan penanganan dampak dengan mengerahkan seluruh personel, mereka sudah berupaya melakukan langkah mitigasi seperti penebangan pohon yang rawan tumbang.
“Mitigasi secara konsisten sudah dilakukan dengan segala keterbatasan, termasuk pemangkasan pohon sudah dilakukan sebelumnya, sebelum memasuki musim hujan dan awal musim hujan,” ujar Teja.
Meski demikian tak dapat dipungkiri kejadian akibat curah hujan tinggi tetap terjadi, BPBD Bali merangkum dalam sehari kemarin terjadi 19 pohon tumbang, enam di Kabupaten Karangasem, sembilan di Kabupaten Bangli, dua di Kabupaten Badung, dan dua di Kota Denpasar.
“Dampaknya tiga orang korban jiwa dan enam orang korban luka, estimasi kerusakan Rp515 juta,” katanya.
Atas kejadian ini, BPBD Bali meminta masyarakat mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian I Februari 2025 dari BBMKG Wilayah III.
Selain itu masyarakat diharapkan menjaga lingkungan sekitar dengan membersihkan saluran air guna mengurangi risiko banjir, dan menghubungi BPBD setempat untuk mendapatkan informasi atau bantuan darurat.
Baca juga: BBMKG: Bibit siklon tropis picu angin kencang 54 km perjam di Bali
Baca juga: BBMKG catat kecepatan angin di Bali tembus 74 km per jam
Editor : Widodo Suyamto Jusuf
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025