Tabanan (Antara Bali) - Tingkat kemiskinan di Kabupaten Tabanan mencapai 5,62 persen atau berkurang 5.047 jiwa pada 2011 setelah pemerintah daerah setempat merealisasikan program-program pemberdayaan masyarakat di perdesaan.

"Target kami pada 2015 tingkat kemiskinan hanya 2,9 persen," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang) rencana kerja pembangunan tahun 2014 di Museum Subak Sanggulan, Selasa.

Bupati juga mengemukakan bahwa hingga saat ini di Kabupaten Tabanan masih terdapat 23.162 Rumah Tangga Sederhana (RTS) ."Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di Tabanan, berbagai langkah telah kami lakukan. Mulai dari mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin hingga mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil," kata putri sulung mantan Bupati Tabanan Adi Wiryatama itu.

Terkait permasalahan infrastruktur di Tabanan, dari jalan kelas kabupaten yang panjangnya mencapai 860,948 kilometer, jelas Eka, jalan dalam kondisi baik mencapai 318,133 kilometer, kondisi sedang (184,689 km), kondisi rusak ringan (200,672 km), dan kondisi rusak berat (157,454 km).

"Dari kondisi tersebut, berbagai strategi penanganan infrastruktur telah dilakukan. Salah satunya adalah penanganan infrastruktur pedesaan melalui kegiatan partisipatif dengan mengaktifkan tradisi gotong-royong," katanya didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Tabanan Ida Bagus Wiratmaja.

Sementara dalam pengembangan ekonomi masyarakat, lanjut Bupati, pihaknya sudah menangani berbagai permasalahan pasar dan kelemahan manajemen usaha mulai dari mencarikan pasar permanen bagi industri kecil, mengorganisasikan petani skala kecil untuk mampu mengakses pasar, hingga penguatan modal.

"Kami akan memilih tiga desa yang memiliki persentase RTS tertinggi dan komoditas industri kecil unggulan di setiap kecamatan. Kami berharap, gerakan pembangunan ekonomi masyarakat dapat terwujud," kata politikus PDIP itu.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan Ketut Suryadi, menyampaikan pokok-pokok pikiran yang menjadi skala prioritas pembangunan menyangkut program pendidikan dan kesehatan.

"Masalah tersebut tidak bisa diatasi satu pihak, melainkan juga dengan pihak-pihak yang lain," katanya.(EKA/M038)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013