Denpasar (Antara Bali) - PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Benoa, Bali, terus meningkatkan sarana dan prasarana pendukung untuk melayani kapal pesiar yang singgah ke pelabuhan tersebut

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Benoa Iwan Sabatini di Denpasar, Jumat, mengatakan hasil "Sales Mission" di Miami Florida, Amerika Serikat pada awal Maret lalu, bahwa Indonesia diminati oleh wisatawan kapal pesiar, khususnya ke Pulau Bali.

"Karena itu kami sebagai salah satu pelabuhan kapal pesiar dengan kategori peringkat utama terus melakukan pembenahan penunjang sarana dan prasarana untuk kunjungan kapal pesiar tersebut," katanya.

Ia mengatakan saat ini Pelabuhan Benoa juga telah mendapat kepercayaan sebagai pelabuhan kapal pesiar utama atau "tourism hub port".

Menurut Iwan Sabatini, dengan suksesnya menangani debarkasi dan embarkasi pola "turn around port" atau pergantian penumpang dari dan ke Pelabuhan Benoa pada Desember 2012 terhadap kapal "Cruise Sevenseas Voyager dan Seaborn Odyssey" maka Pelabuhan Benoa makin dikenal para wisatawan asing.

Ia mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berupaya mengarahkan kapal-kapal pesiar untuk datang ke pelabuhan kapal pesiar di Tanah Air, salah satunya di Pelabuhan Benoa.

Selain itu, kata dia, pemerintah dan pihak PT Pelindo III telah melakukan perbaikan fasilitas untuk penunjang dermaga, antara lain pendalaman kolam hingga -12 meter LWS dan alur air -12 meter LWS.

"Pembangunan proyek ini dilakukan secara bertahap, termasuk juga pembangunan `turning basin` berdiameter 450 meter dan kedalaman -12 meter LWS, untuk keperluan putaran kapal ketika lepas sandar," ucap mantan Kepala Humas PT Pelindo III Tanjung Perak, Surabaya.

Ia mengatakan untuk tahun 2013 target pelayanan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa adalah 38 unit kapal dengan total penumpang wisatawan mancanegara sebanyak 35.000 orang, dan di antaranya 10 kapal melakukan "turn around port".

Iwan Sabatini lebih lanjut mengatakan untuk investasi penguatan dermaga dan pendalaman kolam tersebut diperkirakan menelan biaya mencapai Rp90 Miliar lebih.

"Pembangunan ini diharapkan akan dapat memacu kunjungan pariwisata kapal kapal cruise ke Bali dan berdampak positif sebagai `multi player efect` sektor lain," ujarnya.

Berdasarkan data kunjungan wisatawan kapal pesiar bahwa satu penumpang minimal membelanjakan 100 dolar AS, sehingga target 35.000 wisatawan akan menghasilkan sekitar 3.500.000 dolar AS atau sekitar Rp31 miliar, ditambah dengan pajak pajak dari kegiatan transaksi lainnya.

"Kunjungan kapal pesiar ke Pulau Dewata akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat, karena dalam menyambut kunjungan wisatawan tersebut juga melibatkan tenaga lokal," kata Iwan Sabatini. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013