Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyerahkan kartu beasiswa miskin kepada 104.587 siswa yang diterima secara simbolis oleh perwakilan murid di Kabupaten Karangasem, Kamis.
"Saya berharap melalui kartu beasiswa yang diberikan hari ini dapat mengurangi beban para orang tua, sehingga ke depan tidak ada lagi siswa-siswi dari daerah kita yang tidak bersekolah," kata Gubernur saat menyampaikan sambutan pada penyerahan kartu tersebut yang dipusatkan di SMAN 1 Sidemen, Amlapura, Karangasem.
Gubernur Pastika menyerahkan secara simbolis kartu tersebut kepada delapan perwakilan siswa. Kartu untuk siswa di Karangasem lainnya dititipkan melalui kepala sekolah masing-masing dan untuk kabupaten/kota lainnya dibagikan menyusul.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Gede Sujaya menyampaikan total dana bantuan sosial untuk beasiswa miskin tahun 2013 dari dana APBD provinsi sebesar Rp128,91 miliar lebih.
Beasiswa untuk jenjang SD diberikan kepada 56.245 siswa, dengan tiap siswa mendapatkan Rp620 ribu per tahun, jenjang SMP diberikan kepada 20.857 siswa dan tiap siswa memperoleh Rp890 ribu/tahun.
Sementara setiap siswa miskin dari jenjang pendidikan SMA berhak memperoleh beasiswa sebesar Rp2 juta dan beasiswa ini diberikan kepada 10.389 siswa SMA. Untuk siswa SMK masing-masing mendapatkan Rp3,2 juta per tahun dengan total jumlah penerima 17.096 siswa. Jadi secara keseluruhan kartu beasiswa miskin dari jenjang SD-SMK diberikan kepada 104.587 siswa.
Pastika pada acara ini mengatakan tujuan pemberian beasiswa tersebut sebagai salah satu upaya untuk membangun SDM yang berkualitas mengingat Bali tidak memiliki kekayaan sumber daya alam.
"Apalagi ke depan semua akan menyatu, di tahun 2015 dengan era perdagangan bebas di ASEAN, maka bisa saja orang Filipina menjadi guru dan sopir taksi di Bali, demikian juga kita dapat bekerja di semua negara ASEAN," katanya.
Namun untuk dapat bersaing di kancah internasional, tegas dia, tentu harus dibarengi dengan kualitas. Ia mencontohkan Singapura dapat menjadi sangat maju dengan tingkat kemakmuran 50 kali lebih baik dari Bali meskipun tidak memiliki danau, sawah, sumber daya alam dan budaya yang unik.
"Singapura bisa hebat karena orang-orangnya juga hebat. Untuk menjadi orang hebat, tidak ada jalan lain tanpa belajar. Tidak ada orang yang tiba-tiba pintar dan terampil tanpa belajar," katanya.
Bagi siswa penerima kartu tidak langsung menerima siswa dalam bentuk uang tunai, melainkan beasiswa akan disalurkan melalui rekening sekolah dan selanjutnya disampaikan kepada siswa.
Beasiswa tersebut untuk siswa SMA dan SMK dapat digunakan untuk pembayaran iuran sekolah/komite sekolah, biaya praktik, dan biaya personal seperti pembelian buku, pakaian, dan biaya transportasi serta uang saku.
Sedangkan untuk SD dan SMP, beasiswa dapat digunakan untuk biaya personal seperti membeli buku, pakaian, penunjang kegiatan olahraga, seni budaya, biaya transportasi dan uang saku.
Ni Ketut Seri dan I Gusti Ngurah Agus Indra sebagai perwakilan penerima beasiswa dari SMAN 1 Sidemen menyambut gembira pemberian beasiswa tersebut, karena dapat membantu biaya pendidikan di tengah profesi orang tuanya sebagai perajin layang-layang dan sopir.
Pada acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Karangasem Wayan Geredeg, siswa-siswi SD-SMA di Kabupaten Karangasem, dan para orang tua siswa. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saya berharap melalui kartu beasiswa yang diberikan hari ini dapat mengurangi beban para orang tua, sehingga ke depan tidak ada lagi siswa-siswi dari daerah kita yang tidak bersekolah," kata Gubernur saat menyampaikan sambutan pada penyerahan kartu tersebut yang dipusatkan di SMAN 1 Sidemen, Amlapura, Karangasem.
Gubernur Pastika menyerahkan secara simbolis kartu tersebut kepada delapan perwakilan siswa. Kartu untuk siswa di Karangasem lainnya dititipkan melalui kepala sekolah masing-masing dan untuk kabupaten/kota lainnya dibagikan menyusul.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Gede Sujaya menyampaikan total dana bantuan sosial untuk beasiswa miskin tahun 2013 dari dana APBD provinsi sebesar Rp128,91 miliar lebih.
Beasiswa untuk jenjang SD diberikan kepada 56.245 siswa, dengan tiap siswa mendapatkan Rp620 ribu per tahun, jenjang SMP diberikan kepada 20.857 siswa dan tiap siswa memperoleh Rp890 ribu/tahun.
Sementara setiap siswa miskin dari jenjang pendidikan SMA berhak memperoleh beasiswa sebesar Rp2 juta dan beasiswa ini diberikan kepada 10.389 siswa SMA. Untuk siswa SMK masing-masing mendapatkan Rp3,2 juta per tahun dengan total jumlah penerima 17.096 siswa. Jadi secara keseluruhan kartu beasiswa miskin dari jenjang SD-SMK diberikan kepada 104.587 siswa.
Pastika pada acara ini mengatakan tujuan pemberian beasiswa tersebut sebagai salah satu upaya untuk membangun SDM yang berkualitas mengingat Bali tidak memiliki kekayaan sumber daya alam.
"Apalagi ke depan semua akan menyatu, di tahun 2015 dengan era perdagangan bebas di ASEAN, maka bisa saja orang Filipina menjadi guru dan sopir taksi di Bali, demikian juga kita dapat bekerja di semua negara ASEAN," katanya.
Namun untuk dapat bersaing di kancah internasional, tegas dia, tentu harus dibarengi dengan kualitas. Ia mencontohkan Singapura dapat menjadi sangat maju dengan tingkat kemakmuran 50 kali lebih baik dari Bali meskipun tidak memiliki danau, sawah, sumber daya alam dan budaya yang unik.
"Singapura bisa hebat karena orang-orangnya juga hebat. Untuk menjadi orang hebat, tidak ada jalan lain tanpa belajar. Tidak ada orang yang tiba-tiba pintar dan terampil tanpa belajar," katanya.
Bagi siswa penerima kartu tidak langsung menerima siswa dalam bentuk uang tunai, melainkan beasiswa akan disalurkan melalui rekening sekolah dan selanjutnya disampaikan kepada siswa.
Beasiswa tersebut untuk siswa SMA dan SMK dapat digunakan untuk pembayaran iuran sekolah/komite sekolah, biaya praktik, dan biaya personal seperti pembelian buku, pakaian, dan biaya transportasi serta uang saku.
Sedangkan untuk SD dan SMP, beasiswa dapat digunakan untuk biaya personal seperti membeli buku, pakaian, penunjang kegiatan olahraga, seni budaya, biaya transportasi dan uang saku.
Ni Ketut Seri dan I Gusti Ngurah Agus Indra sebagai perwakilan penerima beasiswa dari SMAN 1 Sidemen menyambut gembira pemberian beasiswa tersebut, karena dapat membantu biaya pendidikan di tengah profesi orang tuanya sebagai perajin layang-layang dan sopir.
Pada acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Karangasem Wayan Geredeg, siswa-siswi SD-SMA di Kabupaten Karangasem, dan para orang tua siswa. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013