Denpasar (Antara Bali) - Keberadaan dermaga ponton di Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, Bali, rusak parah akibat dihantam gelombang.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Benoa Iwan Sabatini di Denpasar, Senin, mengatakan sejak awal Januari 2013 ponton di pelabuhan itu rusak.

"Kami berencana akan memperbaiki pada awal April ini, namun pada Jumat (29/3) kembali dihantam ombak besar," katanya. Ia mengatakan untuk mengindari kerusakan berat, maka ponton tersebut sudah ditarik ke pinggir untuk diperbaiki.

"Ponton tersebut sudah kami pinggirkan dan kami akan evaluasi lebih lanjut," ucap mantan Humas PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Surabaya, itu.

Iwan Sabatini menjelaskan bahwa dari biro perjalanan wisata yang melayani kapal pesiar bahwa Pelabuhan Tanah Ampo merupakan laut terbuka, maka perlu dipertimbangkan adanya tanggul pemecah ombak (break water).

"Memang pendapat dari agen perjalanan tersebut benar juga, jika tidak ada `break water` akan tetap mengancam kondisi pelabuhan," katanya.

Ia mengatakan pengoperasian Tanah Ampo tahun 2011 sudah pernah ada ponton hanya berusia enam bulan sudah hancur.

"Ponton milik kami dengan struktur baja juga mengalami kerusakan, walau sudah diikat dengan tali. Namun gempuran ombak yang kuat menyebabkan dermaga apung itu tidak kuat menahannya," katanya.

Pihaknya segera memperbaiki ponton tersebut agar bisa melayani kapal pesiar yang akan singgah di Pelabuhan Tanah Ampo. "Kami akan kaji juga keberadaan ponton tersebut agar tidak rusak lagi," ucapnya.

Iwan Sabatini lebih lanjut mengatakan sebenarnya kapal-kapal pesiar kecil banyak yang ingin bersandar di Pelabuhan Tanah Ampo, namun karena kuatnya gelombang mereka mengurungkan niat bersandar.

"Potensi mendatangkan kapal pesiar cukup besar, namun perlu pertimbangan soal dermaga yang ada saat ini," katanya. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013