Pekanbaru (Antara Bali) - Seekor monyet liar menyerang seorang bayi yang berusia enam bulan hingga meninggal dunia di Desa Menaming, Kecamatan Rambang Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
"Kami menganggapnya sebagai kejadian yang mengerikan dan menyedihkan buat keluarga bayi," kata Kepala Desa Menaming Firdaus Daulay, Minggu.
Ia mengatakan, kejadian mengerikan itu terjadi pada Jumat (28/3) lalu berawal saat bayi dengan inisial N ditidurkan ibunya, Rahayu, di atas ayunan. Rahayu seperti biasa mencuci piring di sungai dekat rumahnya dan meninggalkan anak semata wayangnya sendirian.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Santi (51), nenek si bayi. Saat hendak melihat cucunya yang tidur dalam ayunan, Santi terkejut melihat cucunya dalam kondisi mengenaskan dengan kondisi kepala terputus.
Kemudian ia melihat seekor monyet liar berada tak jauh dari bayi malang itu, duduk di atas televisi, dengan mulut berdarah. "Kedatangan monyet itu tidak terduga-duga dari mana asalnya karena mungkin sudah lebih dari 10 tahun tidak ada monyet di kampung ini," kata Firdaus.
Menurut dia, ukuran monyet pemangsa itu cukup besar karena tingginya diperkirakan lebih dari satu meter. Ia mengatakan, monyet itu sebelumnya juga pernah dipergoki mengacak-acak rumah warga disana. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami menganggapnya sebagai kejadian yang mengerikan dan menyedihkan buat keluarga bayi," kata Kepala Desa Menaming Firdaus Daulay, Minggu.
Ia mengatakan, kejadian mengerikan itu terjadi pada Jumat (28/3) lalu berawal saat bayi dengan inisial N ditidurkan ibunya, Rahayu, di atas ayunan. Rahayu seperti biasa mencuci piring di sungai dekat rumahnya dan meninggalkan anak semata wayangnya sendirian.
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Santi (51), nenek si bayi. Saat hendak melihat cucunya yang tidur dalam ayunan, Santi terkejut melihat cucunya dalam kondisi mengenaskan dengan kondisi kepala terputus.
Kemudian ia melihat seekor monyet liar berada tak jauh dari bayi malang itu, duduk di atas televisi, dengan mulut berdarah. "Kedatangan monyet itu tidak terduga-duga dari mana asalnya karena mungkin sudah lebih dari 10 tahun tidak ada monyet di kampung ini," kata Firdaus.
Menurut dia, ukuran monyet pemangsa itu cukup besar karena tingginya diperkirakan lebih dari satu meter. Ia mengatakan, monyet itu sebelumnya juga pernah dipergoki mengacak-acak rumah warga disana. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013