Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menutup masa kampanye Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Bali dengan menampilkan pentas seni tari yang mengisahkan Perang Bharatayuddha.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan di Denpasar, Sabtu, mengatakan sengaja menghadirkan lakon ini sebagai analogi pemilihan pemimpin di Bali.
“Artinya kami ingin mewacanakan bahwa perdebatan ideologi, perdebatan visi misi dan program boleh saja pada saatnya, tapi begitu selesai, tadi dipesankan Bisma kalau selesai perang kita bersatu kembali,” kata dia.
Lidartawan ingin membawa pesan bahwa jika dalam epos Mahabharata ada Perang Bharatayuddha antara Pandawa dan Kurawa, maka saat ini juga sedang berlangsung pilkada dengan para calon yang beradu gagasan.
Setelah masa kampanye berakhir, KPU Bali berharap para calon dapat bersatu membangun Bali Shanti Lan Jagadhita atau damai dan sejahtera.
Lidartawan menyampaikan memasuki masa tenang kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diminta tidak lagi melakukan kegiatan berbau kampanye termasuk beriklan pada media cetak atau elektronik.
Yang dapat dilakukan adalah menggelar bimbingan teknis kepada saksi-saksi mereka di tempat pemungutan suara (TPS) nanti.
Kepada masyarakat pemilik hak suara, KPU Bali berharap saat ini mereka sudah menentukan pilihan dan memastikan akan hadir di TPS pada 27 November 2024.
Sementara itu untuk penyelenggara, mengakhiri masa kampanye maka harus memastikan seluruh alat peraga kampanye (APK) diturunkan.
Lidartawan mengatakan ini salah satu PR sulit, sebab banyaknya alat peraga liar membuat timbunan sampah plastik yang akhirnya sulit dibuang karena TPA Suwung padat.
“Sekarang saya berharap teman-teman pemerhati lingkungan punya kemampuan mengolah sampah plastik agar diambil, mau diolah menjadi uang silahkan karena kami kewalahan, kalau pun nanti Satpol PP tidak bisa bawa kemana-mana ya kami taruh di tempat mereka pasang,” ujarnya.
“Mudah-mudahan ini jadi pelajaran buat pemilu berikutnya, sudahlah kita lupakan baliho dan spanduk karena berat menangani ini, saya sudah mengajak calon tapi dirasa belum optimal ya maaf,” sambung Ketua KPU Bali.
Penyelenggara dibantu apart penegak hukum juga memastikan masa tenang berjalan lancar dan saat pemungutan suara tidak ada masalah pada logistik.
KPU Bali juga menargetkan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 ini di Provinsi Bali menyentuh 75 persen.
Baca juga: KPU Bali upayakan capai target 75 persen partisipasi pemilih pilkada
Baca juga: KPU Bali: Masyarakat sudah bisa tentukan pilihan usai tiga kali debat
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan di Denpasar, Sabtu, mengatakan sengaja menghadirkan lakon ini sebagai analogi pemilihan pemimpin di Bali.
“Artinya kami ingin mewacanakan bahwa perdebatan ideologi, perdebatan visi misi dan program boleh saja pada saatnya, tapi begitu selesai, tadi dipesankan Bisma kalau selesai perang kita bersatu kembali,” kata dia.
Lidartawan ingin membawa pesan bahwa jika dalam epos Mahabharata ada Perang Bharatayuddha antara Pandawa dan Kurawa, maka saat ini juga sedang berlangsung pilkada dengan para calon yang beradu gagasan.
Setelah masa kampanye berakhir, KPU Bali berharap para calon dapat bersatu membangun Bali Shanti Lan Jagadhita atau damai dan sejahtera.
Lidartawan menyampaikan memasuki masa tenang kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diminta tidak lagi melakukan kegiatan berbau kampanye termasuk beriklan pada media cetak atau elektronik.
Yang dapat dilakukan adalah menggelar bimbingan teknis kepada saksi-saksi mereka di tempat pemungutan suara (TPS) nanti.
Kepada masyarakat pemilik hak suara, KPU Bali berharap saat ini mereka sudah menentukan pilihan dan memastikan akan hadir di TPS pada 27 November 2024.
Sementara itu untuk penyelenggara, mengakhiri masa kampanye maka harus memastikan seluruh alat peraga kampanye (APK) diturunkan.
Lidartawan mengatakan ini salah satu PR sulit, sebab banyaknya alat peraga liar membuat timbunan sampah plastik yang akhirnya sulit dibuang karena TPA Suwung padat.
“Sekarang saya berharap teman-teman pemerhati lingkungan punya kemampuan mengolah sampah plastik agar diambil, mau diolah menjadi uang silahkan karena kami kewalahan, kalau pun nanti Satpol PP tidak bisa bawa kemana-mana ya kami taruh di tempat mereka pasang,” ujarnya.
“Mudah-mudahan ini jadi pelajaran buat pemilu berikutnya, sudahlah kita lupakan baliho dan spanduk karena berat menangani ini, saya sudah mengajak calon tapi dirasa belum optimal ya maaf,” sambung Ketua KPU Bali.
Penyelenggara dibantu apart penegak hukum juga memastikan masa tenang berjalan lancar dan saat pemungutan suara tidak ada masalah pada logistik.
KPU Bali juga menargetkan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 ini di Provinsi Bali menyentuh 75 persen.
Baca juga: KPU Bali upayakan capai target 75 persen partisipasi pemilih pilkada
Baca juga: KPU Bali: Masyarakat sudah bisa tentukan pilihan usai tiga kali debat
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024