Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan Dialog Ekonomi Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung untuk menggali visi misi para pasangan calon.
“Dialog ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang konstruktif bagi calon Bupati dan Wakil Bupati Badung untuk berdialog langsung dengan berbagai pihak, membahas visi, misi, serta program kerja terkait dengan ekonomi dalam arti luas,” ujar Ketua Kadin Badung Putu Gede Putra Adnyana di Mangupura, Jumat
Ia mengatakan dialog itu juga membahas lima isu strategis yang sangat relevan untuk pembangunan Badung ke depannya meliputi, Infrastruktur, Ekonomi, Budaya, Pariwisata dan Sosial.
Menurut Gede Putra Adnyana pada dialog itu pihaknya mengangkat tema “Menuju Badung yang Inklusif, Transformatif, dan Kolaboratif” untuk dibahas oleh para pasangan calon yang akan mengikuti Pilkada Badung 2024
“Tema ini tidak hanya mencerminkan harapan kami, tetapi juga menggambarkan semangat untuk membangun Badung yang lebih maju, lebih berdaya saing, serta mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan,” kata dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Badung I Ketut Suiasa menjelaskan dialog tersebut merupakan langkah penting dan strategis khususnya untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan seluruh elemen masyarakat, khususnya para pelaku usaha.
Menurut dia, pelaku usaha merupakan pilar pembangunan dan para pelaku usaha juga ingin mengetahui sejauh mana visi dan misi serta program strategis para paslon.
“Dialog ini juga sebagai modal dasar untuk mengukur atau sebagai parameter penilaian bagi para pelaku usaha serta sebagai momentum penting bagi para pasangan calon karena bisa bertemu langsung, mendengarkan harapan, saran dan pendapat dari para pelaku usaha,” jelas dia.
Ia berharap siapapun yang terpilih bisa sesuai dengan harapan dan cita-cita dari para pelaku usaha, oleh karena itu dialog tersebut juga sebagai tonggak awal untuk membangun kolaborasi antara pemerintah dan para pelaku usaha di Badung.
“Seorang pemimpin yang visioner memang harus berpikir ke depan, namun bukan berarti mengabaikan apa yang ada sekarang, atau tidak menghormati apa yang sudah terjadi di masa lalu,” tambah Ketut Suiasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024