Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana mengandalkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk mendeteksi penderita gizi buruk, khususnya di kalangan anak-anak sejak dini.
"Salah satu fungsi posyandu adalah mendeteksi tingkat kesehatan balita. Jadi kami minta, masyarakat yang memiliki balita rutin mendatangi pelayanan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, MKes di Negara, Senin.
Menurut Suasta, rata-rata balita penderita gizi buruk terlambat diketahui karena orang tuanya malas datang ke Posyandu.
Dari ilmu kesehatan, Suasta mengatakan, gizi buruk bisa cepat diatasi saat kondisi penderita masih dalam tahap awal kekurangan gizi.
Sebelumnya di Kabupaten Jembrana ditemukan dua balita menderita gizi buruk masing-masing Ahmad Rahman Lutfi (1) yang meninggal Kamis (21/3) dan Umam (2) yang saat ini masih dalam tahap pemulihan gizi. (GBI/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Salah satu fungsi posyandu adalah mendeteksi tingkat kesehatan balita. Jadi kami minta, masyarakat yang memiliki balita rutin mendatangi pelayanan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, MKes di Negara, Senin.
Menurut Suasta, rata-rata balita penderita gizi buruk terlambat diketahui karena orang tuanya malas datang ke Posyandu.
Dari ilmu kesehatan, Suasta mengatakan, gizi buruk bisa cepat diatasi saat kondisi penderita masih dalam tahap awal kekurangan gizi.
Sebelumnya di Kabupaten Jembrana ditemukan dua balita menderita gizi buruk masing-masing Ahmad Rahman Lutfi (1) yang meninggal Kamis (21/3) dan Umam (2) yang saat ini masih dalam tahap pemulihan gizi. (GBI/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013